Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gaun yang Robek

3 Desember 2021   01:43 Diperbarui: 3 Desember 2021   06:50 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaun Yang Robek

Drama kehidupan penuh penghayatan
Aktor dan aktris membaca seksama aturan
Latar belakang menyuarakan tanpa percakapan
Alur cerita mengantarkan pesona kemahiran
Maha daya pengatur dan penentu setiap keputusan

Pergulatan batin antara dua keindahan
Emosi menekan dalam butir-butir keinginan
Nantikan hujatan ataukah pujian
Cerita hidup kan bergulir tanpa ada paksaan
Amarah dan kasih sayang menyentuh menyadarkan
Rangkaian kata mencoba menenangkan
Ingatan menerka haruskah dipertontonkan
Ambillah pakaian keindahan dan kemuliaan
Noktah hitam tak berbekas segeralah disucikan di pancuran penyesalan

Dalam pencarian dirimu gaunku robek tersangkut paku yang tertancap kesepian
Ingkinku buang andai ada pengganti yang nyaman
Robeknya gaun ini tak  serunyam robek hati perempuan
Indah paras dewi kahyangan pun bisa terkalahkan

Menerima kenyataan dalam kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan
Usai sebuah babak kehidupan dalam episode pencarian

Aku tersenyum meski dipaksakan
Drama kehidupan menjadi sebuah perjalanan
Akhir cerita adalah penantian


Hilang arah dalam ragu sendirian
Ikuti petunjuk jalan hidup menghalau kebimbangan
Dalam pencarian dirimu aku temukan
Aku rasakan ada cahaya kebenaran
Yang Maha Pengasih dan Penyayang mengundangku dalam jamuan
Adalah kekuatan dan kedahsyatan merangkul dalam iman
Hidayah Allah menegaskan kepastian bahagia dalam akhir drama kehidupan


Depok, 2 Desember 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun