Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Tanya Siapa Aku

3 November 2021   08:39 Diperbarui: 4 November 2021   02:20 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di sinilah aku seharusnya.

Jangan Tanya Siapa Aku

Di rerumputan yang basah di pagi itu
Menyelinap tubuh kecilku untuk menunggu
Menggumam sendiri kapan datang santapanku
Perutku  melillit  mendendangkan lagu

Kilat mataku menerawang ke semak perdu
Enak sekali kalau aku bisa terbang ke langit biru
Bebas memilih makanan kesukaanku
Tapi enak juga si perut  panjang yang berjalan melata menurutku
Cukup sekali makan untuk berminggu-minggu

Tangisan pilu menghentikan rasa kesalku
Kutengok sarang bayi pipit ditinggal sang ibu
Dengar kabar tewas di tangan pemburu
Ternyata ini yang tak kuinginkan kalau saja aku tahu

Tak berselang lama ada suara haru
Memohon jangan sakiti tubuhku
Menghiba jangan bakar rumahku
Ternyata ini  yang kutakutkan nyenyak tidur pun ada yang mengganggu

Baiklah aku balik saja ke tempatku
Baru saja aku merasa malu
Selama ini memendam rindu
Seindah hidup di mata melupakan yang di hadapanku

Aku akan kembali di rumput basah itu
Menyelinap menanti rezekiku
Angan hidup senang mewah menjauhlah dariku
Mohon jangan tanya siapa aku

Depok, 3 November 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun