Mohon tunggu...
Yus Afiati
Yus Afiati Mohon Tunggu... Guru - Belajar di PAI,Institut Pembina Rohani Islam Jakarta

Seorang ibu rumah tangga yang belajar dan mengajar, menanamkan akar agama yang kuat kepada generasi muda untuk menjadi manusia yang manfaat, mencari ridho Allah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masa Telah Usai

18 Oktober 2021   09:39 Diperbarui: 18 Oktober 2021   09:44 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MASA TELAH USAI

Buah hati telah tumbuh dan berkembang
Lelah perih berlalu menghilang
Luapan rindu tuk peluk cium terasa terhalang
Baiklah kumengalah jika itu mengekang

Remuk redam menghantui rasa sakit
Ratap tangis tak membuatmu bangkit
Ego dan emosi dirimu semakin mempersulit
Tak semanis di awal pun semoga tak berakhir dengan pahit

Redup gelap merayap mengupas senja
Buaian mimpimu mendustakan realita
Anjuran dan nasihat mengapa tak berguna
Hilang akal sehat terbuang tersia-sia

Seonggok iman di dada
Sebongkah taqwa tetap waspada
Seumur dunia mengabaikan masa muda
Sejengkal kematian memupus angan yang ada

Tak ada lagi air mata jika berbungkus dusta
Bertikai berselisih menghapus rasa cinta
Harapan yang tinggi seorang bunda
Ya Allah jangan kau hukum kami jika pintu taubat masih terbuka

Langit cerah mentari tersenyum ceria
Meninggikan pujian banyak berdoa
Seindah  apapun kenyataan yang ada
Mengharap ridha Allah menghantar ke jalan mulia

Wahai Dzat yang menghilangkan kesedihan dan kesusahan hamba
Yang menggantikan kegembiraan dalam duka
Bukakan jalan bagi sukses usaha
Sayangilah hambaMu ampunilah segala dosa

Depok, 18 Oktober 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun