Henry Ford dikenal dengan pikiran-pikirannya tentang kolaborasi, kerja sama dan tentu saja tim kerja terutama dalam konteks memimpin industri otomotif yang sangat sukses. Quate diatas, yaitu “Bersatu adalah sebuah awal. Tetap bersama adalah kemajuan. Bekerja bersama adalah kesuksesan”, menjadi representasi eksistensi dan bagaimana cara mengelola Tim Kerja dalam semua area termasuk dunia olahraga.
Kutipan yang indah, namun dalam kenyataan tidak seindah pesan Henry Ford. Bahkan dalam banyak kasus, apa yang dilakukan oleh anggota tim sangat jauh dari yang diharapkan. Bahkan, bukan saja tidak efisien kerjanya tetapi malah kegagalan total yang dialami. Dimana masalahnya, mungkinkah kesalahan ada di tahap rekruitmen?
Salah Pilih Orang?
Menyalahkah proses rekruitmen karyawan tidak sepenuhnya benar, walaupun kemungkinan itu bisa terjadi. Mengapa? Karena rekruitmen itu hanya salah satu bagian dalam sebuah proses panjang Human Resources Management. Ada tahapan sebelum rekrut dan ada tahapan setelah di rekrut.
Demikian juga, mencari kambing hitam dari sisi HRD atau user tidak sepenuhnya bisa dibenarkan. Karena sesungguhnya seorang karyawan itu melewati tahapan yang ketat sebelum ditetapkan diterima, dengan melibatkan sejumlah orang dan bagian.
Mencari kambing hitam dari sisi HRD atau user tidak sepenuhnya bisa dibenarkan. Karena sesungguhnya seorang karyawan itu melewati tahapan yang ketat sebelum ditetapkan diterima, dengan melibatkan sejumlah orang dan bagian.
Salah satu tahap kritis rekruitmen terletak pada “keputusan” manajemen diterima atau ditolak seorang calon menjadi karyawan tetap. Itu sebab proses seleksi awal, testing, interview, uji kompetensi, dan semua lainnya menjadi input bagi keputusan akhir. Keputusan diterima artinya memenuhi semua kualifikasi yang disyaratkan.
Bahkan untuk memastikan kembali bahwa keputusan tidak keliru, masih disedikan waktu orientasi untuk mevalidasi kualifikasi yang diinginkan valid dan reliabel.
Ini dimengerti dengan baik, karena ketika seorang karyawan diputuskan diterima, maka seluruh keberadaannya akan memiliki konsekuensi dalam dinamika tim atau dalam organisasi dan jangka panjang. Apabila proses ini dikerjakan secara benar, ketat serta cek and ricek, harusnya tidak akan terjadi salah pilih orang.
Ketika seorang karyawan diputuskan diterima, maka keberadaannya memiliki konsekuensi dalam dinamika tim/organisasi dan jangka panjang. Apabila proses ini dikerjakan secara benar, ketat serta cek and ricek, harusnya tidak akan terjadi salah pilih orang.