Dibandingkan dengan si Bos, maka sesungguhnya ketakutan para karyawan sebagai akibat dari WFH ini jauh lebih besar dan tinggi, bahkan karyawan cenderung berada dalam tingkat stres yang besar. Karena dengan terus meningkatnya penyebaran virus corona, mendorong tingginya peluang ancaman PHK bagi mereka.
- Pulled in Too Many Different Directions
- Won't be Able to Solve Problems from Afar
- Facing Loneliness or Isolation
- Career Stagnation
Sangat mungkin karyawan kuatir dengan menghadapi beragam directions yang berbeda-beda dari para bos di kantornya akan menjadi faktor penghambat untuk mencapai kinerja terbaiknya.Â
Bahkan juga kekhawatiran mereka tidak mampu menyelesaikan problem yang harus dihadapi dalam pekerjaan yang diberikan. Ketakutan ini sangat wajar, karena akan menjadi ancaman bagi kelanjutan sebagai karyawan, baik karena produktivitasnya rendah, tetapi juga karena situasi sulit dan di layoff oleh perusahaan.
Bagi karyawan yang senang budaya kerja tim misalnya akan menjadi masalah tersendiri yang dihadapi karena dengan WFH dipastikan dia akan sendirian dan lama-lama merasa terisolasi dari dari fisik. Ini akan menjadi penyakit yang tidak boleh dibiarkan dan perlu disadari oleh si Bos.
Karier akan stagnan, menjadi fokus si karyawan dan tentu menjadi pertanyaan besar saat menjalankan WFH. Apakah kariernya akan terus naik atau berjalan ditempat saja dan bahkan menjadi kandidat yang siap ditendang ketika perusahaan berada dalam kondisi penurunan.
Artinya, mereka yang cepat menyadari, memahami serta proaktif untuk berubah menyesuaikan dengan dinamika tuntutan perubahan maka dia akan eksist dan terus berjaya, tetapi bagi yang harus terus menunggu, apalagi tidak berusaha berubah maka dipastikan akan menjadi kisah tragis yang dialami.
Yupiter Gulo, 24 Juni 2021