Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kenali 11 Keberatan Pegawai terhadap Penilaian Kinerja

12 Juni 2021   01:03 Diperbarui: 12 Juni 2021   01:32 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://brewingwork.com/blog/tag/performance-review/

Penilaian Kinerja Dihindari

Pada dasarnya orang tidak menyukai kalau dia dinilai atau dievaluasi, walaupun hal itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keberadaannya sebagai karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi. Memang tidak menyenangkan, apalagi kalau hasil penilaian tidak sesuai harapannya. Pun akan sangat mengganggu kalau itu mempengaruhi semua peluang dan fasilitas yang tersedia bagi masa depan karir si pegawai.

Oleh karena performance appraisal cenderung dihindari oleh karyawan maka menjadi persoalan serius bagi perusahaan atau organisasi sebagai pintu kunci menentukan langkah dan strategi lebih lanjut bagi pengembangan si karyawan demi kemajuan perusahaan. Harus diakui bahwa banyak perusahaan yang tidak terlalu peduli pada penilaian kinerja karyawannya. Sikap yang diambil perusahaan terbatas pada pencapaian target penjualan atau profit saja dan merasa semua sudah berjalan baik.

Padahal, secara detail, kinerja setiap karyawan sangat mungkin tidak maksimal yang seharusnya bisa digarap lebih tinggi lagi. Dan disinilah sesungguhnya klimaks dari keseluruhan pengelolaan sebuah perusahaan. Karena performance review itu akan menyentuh seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan oleh semua orang dalam perusahaan.

Efeknya jangka panjang sangat berbahaya untuk memelihara dan memperkuat perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dari waktu ke waktu.

11 Keberatan Karyawan pada Review Kinerja

Penulis buku berjudul Performance Planning and Review (2020), Richard Rudman mengidentifikasikan sekitar 11 hal yang menjadi keberatan karyawan (bahkan manajer) terhadap penilaian kinerja dalam sebuah perusahaan. Hal-hal ini merupakan hasil penelitian dan pengalaman yang diuji selama bertahun-tahun dan membutuhkan cara penangan khusus, kesebelas hal itu adalah :

  1. We've had appraisal systems before---they've never worked
  2. Top management isn't interested
  3. I don't know how the system works
  4. There's never any follow-up or feedback
  5. It takes too much time
  6. My job can't be measured
  7. They're more concerned with who I am than what I do
  8. My job has changed: these priorities and targets are irrelevant
  9. Things are changing too fast for us to make plans
  10. These are my boss's objectives, not mine
  11. My staff are happy the way things are: they don't want this

1. Kami sudah memiliki sistem penilaian sebelumnya--- mereka tidak pernah bekerja

Harus disadari bahwa pada dasarnya sistem itu tidak pernah bekerja dengan sendirinya, karena oranglah yang membuat sistem bekerja. Namun, orang hanya akan membuat sistem berfungsi jika mereka menganggapnya berguna dan relevan, dan jika mereka memiliki komitmen terhadapnya. Melibatkan orang dalam rancangan dan implementasi sistem perencanaan dan penilaian kinerja akan membantu membuatnya menjadi relevan dan dapat diterima. 

Nah, menerapakan penilaian kinerja mau tidak mau harus melibatkan dua pihak, baik manajer dan si karyawan yang dinilai. Merekalah yang harus diyakinkan pentingnya review kinerja itu dengan sistem yang dipilih diterapkan.  Untuk itu, perlu  mengembangkan pendekatan baru mungkin menanyakan si manajer dan karyawan mengapa sistem lama tidak berfungsi. Memikirkan dengan masalah yang mereka identifikasi, dan mengatasinya, bisa menjadi resep untuk kesuksesan di masa depan.

2. Manajemen puncak tidak tertarik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun