Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Begini Cara Mengatasi Mental Block Supaya Tidak Mengganggu Gagasan Anda

7 Februari 2021   20:30 Diperbarui: 14 Februari 2021   11:25 1626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Serangan "mental block" sering dialami oleh para penulis, ketika tiba-tiba saja kehilangan gagasan untuk menulis sesuatu. Bahkan tangki pikiran seakan-akan kosong melompong. Keadaan ini bisa saja terjadi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan artikel dan mendadak kehilangan ide meneruskannya. Sedemikian parah sehingga Anda mengalami stuck dan tidak bisa bergerak. 

Keadaan seperti ini dikenal dengan "serangan mental block" dimana pikiran Anda menjadi kosong sama sekali dan tidak ada ide atau gagasan yang bisa keluar. Kalaupun bisa keluar idenya setelah Anda memaksakan, biasanya juga akan kandas tida karuan. Bagi yang tidak memahami keadaan ini bisa membuat frustrasi. Tetapi bagi yang mengenal serangan ini, mampu keluar dan bisa balik dengan cepat.

Sesungguhnya, serangan mental block ini bukan hanya bagi para penulis, semacam blogger kompasianer, tetapi semua orang dalam berbagai profesi. Seorang manajer ataupun direktur sebuah perusahaan bisa saja mendadak stuck pikirannya dan tidak bisa melanjutkan karena otaknya seakan kosong dan kering dengan gagasan segar untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.

Dalam profesi sebagai dosen dan juga penulis, saya sering mengalami serangan mental block itu. Karena saya sudah mengenal serangan ini, biasanya langsung melakukan cut-off time untuk memuliskan mental clock ke keadaan normal. Bisa cepat tetapi bisa juga lama, tergantung penyebab dari munculnya serangan mental block itu.

Penulis banyak buku, coach, pembicara dan juga dikenal sebagai filantropi dalam sebuah bukunyanya menegasan bahwa mental block itu semacam keadaan seseorang tida bisa berkonsentrasi dalam pekerjaannya, tida bisa berpikir jernih karena sedang berada dalam kelelahan mental, dalam bukunya berjudul Headstrong Performance: Improve Your Mental Performance With Nutrition

Serangan mental block sangat fatal karena yang performance seseorang bisa menurun bahkan melumpuhkan hingga titik nadir kalau tida cepat disadari dan diatasi dengan cara seksama. Karena, serangan mental block akan mendorong seseorang dalam kondisi tertekan alias stress hanya karena mengejar tenggak atau target pekerjaan.

Oleh karena serangan mental block ini yang dihantam habis-habisan adalah "pikiran" atau tanki otak Anda, maka cara mengatasinya juga harus dengan cara mengenal dan mengelola pikiran itu sendiri. Sebab semua hal berasal dari pikiran dan pikiran itulah yang menggerakkan semua perilaku Anda secara benar. Artinya, bila pikiran bersih dan terkendali, maka perilaku Anda juga akan bersih dan terkendali.

Mental block bisa disebabkan oleh banyak faktor, baik yang berasalah dari dalam diri sendiri aspek fisik dan psikis maupun yang disebabkan oleh aspek dari luar atau eksternal. Juga perlu diwaspadai efek minum obat-obatan tertentu, kekurangan vitamin dalam tubuh sendiri, istirahat yang tidak teratur bakan kurang sehingga lelah, bahkan juga beragam kebiasaan yang terpelihara selama ini.

Pesan kuncinya adalah kenali sebab dari serangan mental blocks yang dialami agar Anda bisa mengelolanya dan segera bisa keluar dari jebakan yang mematikan, yang mengeringkan (dry out) ide, gagasan bahkan pikiran sendiri. 

Dalam artikelnya berjudul "7 Unexpected Ways to Get Around Mental Blocks" Firas Kittaneh (2015) mengidentifikai ada 7 cara yang sederhana untuk bisa mengelola dan keluar dari mental blocks itu, yaitu : 

  1. Freewrite.
  2. Tackle smaller tasks first.
  3. Change your environment.
  4. Learn something new.
  5. Revisit past experiences.
  6. See what your friends are up to.
  7. Analyze other people's ideas.

1.  Teknik Freewriting

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun