Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketika Fadli-Fahri Kena Batunya: Tolak atau Terima BMN?

11 Agustus 2020   22:27 Diperbarui: 11 Agustus 2020   22:39 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makassar.tribunnews.com

"Hahaha..."

Begitula reaksi teman-teman di sejumlah grup media sosial ketika tersiar kabar Fadli Zon dan Fahri Hamzah akan diberikan pengharagaan BMN atau Bintang Mahaputra Nararya oleh Presiden Jokowi dalam acara 17 Agustus 2020.

Berita ini menjadi viral setelah Menkopolhukam berkicau di media sosialnya tentang berita ini, seperti dikutip oleh detik.com

"Dalam rangka HUT Proklamasi RI ke 75, 2020, Presiden RI akan memberikan bintang tanda jasa kepada beberapa tokoh dalam berbagai bidang. Fahri Hamzah @Fahrihamzah dan Fadli Zon @fadlizon akan mendapat Bintang Mahaputra Nararya. Teruslah berjuang untuk kebaikan rakyat, bangsa, dan negara," kata Mahfud lewat akun @mohmahfudmd, Senin (10/8/2020). 

Secara spontan, publik tertawa terbahak-bahak serta terpingkal-pingkal dan menganggap, "ini main-main atau serius". Lalu siapa yang main-main dan siapa yang serius, menjadi tak jelas!

Siapa yang tidak kenal dengan dua politikus ini? Fadli Zon yang sering dipelesetkan sebagai Zonk dari Partai Gerinda. Dan Fahri Hamzah dari ex-PKS. Keduanya memiliki jejak politik yang unik, sarat kontroversi, bahkan mereka juga mampu sampai ke puncak di legislatif, s ebagai jajaran pimpinan dalam lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat.

Dengan gaya kontroversial yang luar biasa, berani berbeda dengan siapa saja dan terus berjalan dengan gaya "gile" mereka berdua. Nyaris memiliki percaya diri lebih dari 100%, sedemikian kencang sehingga merasa diri "paling benar" tentang apa saja yang mereka jalani. Termasuk di dalam internal partai mereka sendiri, seperti Fahri Hamzah hingga terlempar keluar dari partai yang membesarkannya.

Dalam pandangan keduanya "nyaris" tidak ada yang benar apa yang dilakukan oleh sang Presiden. Dan di mata mereka Joko Widodo merupakan tokoh semuanya salah, kurang ini, kurang itu. Bahkan tidak segan-segan menuding  untuk menjatuhkan kredibilitas RI-1 ini.

Itulah sebabnya Zon dan Hamzah ini menjadi incaran dan kejaran para jurnalis, karena kemampuan mereka menjadi "news maker". News maker karena sikap politik yang berseberangan habis-habisan dengan Presiden Jokowi  hingga kini.

Masih ingat bagaimana kebiasaan Fadli Zon mengkritik dan cenderung merendahkan Jokowi dengan puisi-puisnya yang sangat menusuk karena tidak santun. Tidak hanya asekali, bahkan berkali.

Bagaimana dengan Fahri Hamzah? Hehe..setali tiga uang. Kritiknya jauh lebih "kasar" dan tendensius, bahkan berani mencapk bodohnya pemerintahan Jokowi dengan JK di masa periode pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun