Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

"Greedy", Sumber Penyimpangan Perilaku Berinvestasi di Pasar Modal

1 Agustus 2020   08:51 Diperbarui: 4 Agustus 2020   04:40 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Tantangannya juga semakin besar, seperti munculnya petualang-petualang jasa investasi yang mencari korban yang minim pengetahuannya tentang bursa efek, seperti yang dilakukan oleh Jouska maupun yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya.

Para investor harus diprotek dengan pendidikan dan pelatihan yang memadai agar tidak menjadi korban dari nafsu greedy yang sangat menghancurkan. 

TICMI yang merupakan anak perusahaan SRO di pasar modal, memiliki peran sangat mendasar dan strategis untuk meliterasi publik investor secara terus menerus. Juga kepada para tenaga profesional pasar modal seperti penasehat dan wakil investasi serta pelaku pemasaran efek yang memiliki kode etik yang kuat untuk menjaga kestabilan sistem keuangan di pasar modal Indonesia.

Investasi Saham Mudah, Greedy yang Sulit

Berinvestasi pada instrumen saham di bursa efek sangatah mudah, murah dan sangat menjanjikan walaupun sangat berisiko. Prinsip jangan menaroh semua telur milikmu dalam satu keranjang atau dont put your all eggs in the one busket, merupakan prinsip investasi yang berlaku dalam dalam transaksi saham.

Dengan kemudahan yang luar biasa saat ini, seorang investor bisa membuka akun secara oline dan dengan doposito yang sangat minim yaitu Rp 100.000 saja. 

Membeli saham atau menjualnya juga bisa dilakukan secara online. Dengan menggunakan smart phone bisa memonitor dinamika bursa efek serta bisa membuat keputusan beli atau menjual.

Saking mudahnya dengan fasilitas on line trading saham, maka nafsu greedy menjadi ancaman yang sangat tinggi menggoda investor untuk melakukan transaksi tanpa kendali yang ketat. 

Sangat mungkin, analisis dan kajian berbagai pertimbangan kunci akan terabaikan saat melakukan transaksi efek. Dan ini akan sangat membahayakan si investor.

Belajar dan Berlatih untuk Mengendalikan Greedy

Hanya mereka yang terus menerus belajar dan berlatih tanpa lelah tiada batas waktu dan tempat menjadi satu-satunya area yang mampu mengekang dan mengerem nafsu kemaruk bertransaksi efek di bursa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun