Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ketika Dunia Membayar Harga Menghentikan Pandemi COVID-19

24 Maret 2020   20:48 Diperbarui: 24 Maret 2020   21:02 1343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.economist.com/leaders/2020/03/19/paying-to-stop-the-pandemic?fbclid=IwAR0RCXkjRkFw-6YVpDMhH8NvS5J6gUBamlaZgz5e6-93m0u2vmyDrigJNBw

Adakah negara-negara lain yang akan menjadi Italia berikutnya? Inilah yang menjadi ketakutan banyak negara lain. Dan terus berlomba  melakukan terobosan sesuai kondisi masing-masing untuk bisa menaklukan covid-19 ini.

Kalau melihat pengalaman dari China, maka nampaknya siklusnya antara 3 sampai 4 bulan untuk bisa menghentikan penyebaran virus corona ini. Tentu saja dengan asumsi strategi yang diambil tidaklah main-main. Maksudnya super serius dengan ketegasan tingkat dewa dari pemerintahannya sendiri. Bila tidak tegas pemerintah dalam menghentikan, maka hanya akan membuat kesengsaraan ini di masyarakat semakin lama saja.

Virus Covid-19 oleh para ahli mengatakan bahwa ini virus jenis baru yang biasa. Dan karenanya sedang berlomba-lomba para pakar menemukan obat mujarab untuk itu. Sejarah bencana virus di dunia telah membuktikan bahwa manusia mampu menemukan obatnya.

Publik berharap obat itu akan segera menjadi sebuah instrumen obat yang baru melawan keganasan virus corona ini. Suatu saat ketika kita sakit diare, maka obatnya sudah tersedia yaitu entrostop dan diare akan sembuh. Semoga COVID-19 juga akan sama levelnya dengan sakit diare.

Yupiter Gulo, 24 Maret 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun