Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Jangan Terlambat, Kini Saatnya Borong Saham di BEI

16 Maret 2020   16:27 Diperbarui: 17 Maret 2020   10:37 4739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: market.bisnis.com

Faktor Mempengaruhi IHSG

Naik turunnya harga saham di bursa efek memang secara mendasar karena ketidakseimbangan antara sisi permintaan dan penawaran. Dan dengan trend yang semakin menurun terus, dipastikan karena investor yang melepaskan sahamnya atau dijual semakin banyak dan dalam jumlah besar. 

Bahkan dipastikan, investor asing yang memiliki dana-dana besar yang pada umumnya mengambil posisi untuk melepas atau menjual saham-saham mereka.

Sementara pada satu sisi, jumlah yang membeli tidak sebanding dengan jumlah yang menjual, terutama untuk mempertahankan harga saham pada posisi tertinggi. Sangat wajar ketika harga saham turun, dan investor lain menunggu sampai harga termurah untuk membelinya.

Tetapi, pertanyaan sederhananya adalah mengapa investor, utamanya investor asing melepaskan saham mereka? Jawabannya juga sederhana, karena ada kepanikan dan ketakutan atas wabah pandeminya virus corona Covid-19.  

Sebagai investor asing, tidak mau mengambil risiko besar terkait modalnya, sementara dia harus kembali ke negara masing-masing.

Dan hukum pasar memang demikian, sebab ketika wabah virus covid-19 sudah lewat, maka investor asing ini pasti akan kembali untuk berinvestasi kembali di Indonesia.

Kondisi seperti ini juga dialami oleh seluruh bursa efek di dunia. Bukan hanya satu pasar modal saja. Dan karenanya menjadi bagian dari pergumulan pengelola pasar modak di dunia. 

Setiap negera dan pemerintahan akan berusaha menjaga dan memperbaiki kinerja setiap pasar modalnya. Sebab, dinamika pasar modal akan menjadi indikator kemajuan dan perkembangan perekonomian suatu negara.

Faktor lain yang secara spesifik ikut mempengaruhi turunnya harga saham adalah adanya sentiment positif atau negatif terhadap pasar. Kalau sentimen positif biasanya harga saham akan naik. Dan sebaliknya demikian juga harga saham turun kalau negatif.

cnbcindonesia.com mencatat terokoreksinya harga saham sampai 4,2% karena neraca perdagangan yang surplus tidak mampu mendorong sentiment positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun