Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Apakah Nasib Donald Trump Sama dengan Bill Clinton atau Richard Nixon?

4 Februari 2020   10:23 Diperbarui: 4 Februari 2020   10:38 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnnindonesia.com/

https://www.voaindonesia.com/a/empat-puluh-tiga-tahun-yang-lalu-richard-nixon-mundur/3967302.html
https://www.voaindonesia.com/a/empat-puluh-tiga-tahun-yang-lalu-richard-nixon-mundur/3967302.html
Dipastikan keputusan Nixon itu sangat berat dan menyakitkan baginya, apalagi dengan keinginannya untuk menjabat kembali sebagai Presiden AS, tetapi keputusannya telah menjadi sebuah preseden yang baik bagi konstitusi dan negara AS untuk menjaga dan memelihara serta mengkontektualkan kebenaran yang hakiki itu.

Sikap dari sejumlah senator dari Republik patut di apresiasi untuk menegaskan bahwa sesungguhnya Donald Trump melakukan kesalahan yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang Presiden. Namun, bobot kesalahan yang di lakukan tidak setimpal bila di pecat dari jabatan Presiden.

Menarik juga untuk mencermati kata-kata kunci penutup dari pihak Partai Demokrat pada sidang terakhir sebelum puncak sidang besok  yang disiarkan oleh cnnindonesia.com :

Jaksa Penuntut Pemakzulan Donald Trump dari Partai Demokrat Adam Schiff menutup rangkaian argumennya pada Senin (3/2), dengan keyakinan bahwa Trump telah menyalahgunakan kekuasaan. "Anda tak bisa mempercayai presiden Trump melakukan hal yang benar. Dia tak akan berubah dan Anda semua mengetahuinya," kata Adam dalam argumen penutupnya di hadapan Senat. "Sejarah tidak akan berbaik hati kepada Donald Trump," ujar Adam lagi seraya mengajak para senator untuk mendukungnya.

Apapun hasil yang akan dicapai oleh Senat AS pada sidang pemungutan suara besok itu menjadi tidak penting lagi. Yang penting sesungguhnya adalah pembelajaran, lesson learn, dari proses penanganan kasus pemakzulan ini di kelola dengan tetap menempatkan kepentingan bangsa dan negara, kepentingan rakyat banyak, bukan untuk masa sekarang tetapi terlebih untuk kepentingan masa yang akan datang.

Yupiter Gulo, 4 Februari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun