Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Generasi Paling Produktif Bukan Generasi Milenial

1 Desember 2019   15:14 Diperbarui: 3 Desember 2019   10:45 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: cumbriagrowthhub.co.uk

Pemahaman peran generasi milenial cenderung semakin bias dalam mengelola bisnis maupun pekerjaan profesional. Artinya, harapan pada generasi milenial untuk menjadi solusi dalam pengembangan ekonomi, bisnis dan sektor-sektor usaha terlalu berlebihan. 

Padahal sesungguhnya, generasi ini masih belum teruji secara masif untuk memberikan kontribusi terbaik hingga saat ini.

Penyimpangan pemahaman ini bisa dimengerti, terutama ketika isu bonus demografi yang dimiliki oleh sejumlah negara, dan utamanya Indonesia, seakan menjadi solusi bagi perwujudan mimpi dan cita-cita besar bangsa ini untuk menjadi salah satu kekuatan ekonomi besar di dunia.

Fakta demografi memang benar, bahwa memasuki tahun 2030 Indonesia akan memiliki jumlah populasi terbesar dari generasi milenial, yang dianggap sebagai Sumber Daya Manusia yang produktif.

Terminologi produktif menjadi sangat normatif karena sesungguhnya masih berada pada tataran potensi sumber daya manusia yang harusnnya produktif, tetapi belum tentu di dalam kenyataan generasi ini telah membuktikan diri sebagai generasi produktif.

Pemahaman ini menjadi benar dan menyadarkan semua orang bahwa apa yang sesungguhnya ada di dalam kenyataan praktisnya, di dalam praktek dunia bisnis dan industri, faktanya berbeda. Sebab, disana sumber daya manusia yang paling produktif adalah bukan dari generasi milenial.

Sebuah hasil penelitian yang pada tahun 2018 yang lalu, berusaha menjawab sebuah pertanyaan kritis yaitu "Mengapa perusahaan harus merekrut orang yang berusia diatas 50 untuk posisi senior dan yang menuntut bertanggung jawab manajerial?" 

Dan jawabannya sangat sederhana, yaitu "Sebab mereka yang berusia diatas 50 tahun itu lebih produktif daripada yang mereka yang berusia di bawah 50!

Paling tidak hasil studi ini berlaku di Amerika Serikat yang menemukan kategori-kategori usia produktif dari para sumber daya manusianya, yaitu :

  • Usia paling produktif ke-1 dalam hidup seorang pria adalah 60 - 70 tahun.
  • Mereka yang berusia antara 70 tahun hingga 80 tahun merupakan usia paling produktif ke-2.
  • Sedangkan mereka yang berusia paling produktif ke-3 berada pada rentang 50 - 60 tahun.
  • Hasil penelitian Majalah Fortune 500 menunjukkan bahwa rata-rata usia para CEO dalam mengelola perusahaan berada di angka 63 tahun.
  • Bahkan 100 orang pendeta gereja terbesar di USA usia rata-rata mereka adalah 71 tahun.
  • Hasil penelitian ini juga mencatat bahwa rata-rata usia seorang Paus berada di angka 76 tahun.

Fakta-fakta ini menarik dan perlu menjadi referensi dan perenungan dalam mengelola sumber daya manusia yang sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi atau sebuah perusahaan.

Nampaknya, generasi milenial masih belum termasuk dalam kategori manusia paling produktif untuk ketiga kategori produktivitas tertinggi, atau bahkan yang kategori yang lian juga masih belum termasuk generasi milenial.

Saya pikir hasil penelitian ini hendak menjelaskan dengan tegas bahwa mencapai performance tertinggi tidaklah hanya cukup dengan memiliki tingkat pendidikan yang tertinggi, walaupun pengetahuan yang didapat dari pendidikan dibutuhkan. 

Tetapi aspek pengalaman menjadi kunci mengapa usia produktif itu masih terjadi pada usia diatas 50 tahun.

Pengalaman hidup menjadi cerminan jatuh bangun, up and down, gagal dan gagal tetapi terus berjuang, terus mencoba dan menemukan banyak hal baru, tidak bisa di short-cut atau di by-passing saja.

Melalui pengalaman yang panjang, akan menjadi pembelajaran konkrit pengujian ide, opini, pemikiran, konsep, hipotesis dan bahkan Teori maupun hukum-hukum sekaligus.

Tidak cukup hanya mencoba menguji sekali, tetapi dibutuhkan berkali-kali, dengan berbagai dinamika, heterogenitas situasi dan kondisi sehingga seseorang akan meyakini sebuah kebenaran dalam mencapai produktivitas tertingginya.

Rasanya juga memberikan signal dan peringatan keras bagi manusia. Bahwa sesungguhnya, manusia itu dirancang oleh Tuhan Allah sendiri dengan sebuah tahapan yang sempurna. Dan bukan melalui revolusi pemikiran manusia yang lebih banyak merusak ketimbang memelihara keseimbangan ciptaan Allah itu sendiri.

Beranjak dari fakta hasil penelitian itu, hendak memberitahu kita entah bagaimana  Tuhan telah merancang bahwa tahun-tahun terbaik dalam hidup Anda, hidup seseorang, sesungguhnya berada dalam periode antara  usia 60 tahun hingga usia 80 tahun.

Artinya adalah, usia-usia itulah sebenarnya Anda sedang berada dalam sebuah situasi yang sangat baik untuk melakukan pekerjaan yang terbaik dalam hidup Anda. 

Sebab di sana, makna pekerjaan itu sungguh-sungguh sebagai cerminan dari penghayatan Anda tentang makna hidup dan kehidupan, hidup dalam konteks ciptaan Allah, dan hidup yang harus memberikan kontribusi yang terbaik dalam lingkungan hidupnya.

Mari melihat sendiri diri kita dan berefleksi untuk membuktikan hasil penelitian yang menarik ini. Bila saat ini Anda berada dalam rentang usia 60 tahun maka Anda sedang di puncak potensi yang Anda miliki, dan akan terus berlanjut ke usia 80 tahun. Inilah tahun-tahun terbaik Anda.

Jadi, sesungguhnya usia generasi milenial bukan puncak produktif seseorang. Tetapi mereka baru memulai untuk menuju produktivitas terbaik mereka.

Yupiter Gulo, 1 Desember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun