Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Melulu sampai Mabuk Ilmu, Kapan Pintarnya?

27 November 2019   13:12 Diperbarui: 28 November 2019   08:04 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: membaca di perpustakaan. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Ketiga, mendorong para peserta atau siswa untuk menyebarluaskan gagasan yang didapatkan dalam seminar atau kelas itu.

Tahapan yang ketiga menjadi klimaks agar proses pendidikan itu sungguh-sungguh efektif mengubah perilaku seseorang dalam keseharian hidup. 

Yaitu dengan cara agar dalam kurun waktu seminggu sejak mengikuti sebuah proses pendidikan atau pelatihan, dalam sebuah pertemuan khusus mengundang semua orang  penting di luar lingkungan kerja mereka untuk hadir selama setengah hari mendengarkan sharing session dari pelatihan atau pendidikan yang diikuti.

Tujuannya adalah mereka dapat mengajarkan hal-hal atau poin penting dari sebuah pendidikan dan pelatihan kepada orang lain. Dan sesungguhnys inilah ujung tombak perubahan yang dialami oleh seseorang yang mengikuti pendidikan dan pelatihan, dengan cara mampu mengajarkan atau menyebarkannya kepada orang lain.

Bagian ini sangatlah tidak mudah. Dalam praktek memperlihatkan hanya segelintir orang yang melakukannya. Dalihnya adalah merasa terlalu banyak kesibukan pekerjaan lainnya. Dan tentu saja ini bukti kuat dari kegagalan proses pendidikan yang mampu mengubah perilaku peserta atau orang yang dididik.

Artinya, tidak mudah mengajak orang untuk sungguh-sungguh dan setia untuk menggunakan dan mengaplikasikannya serta menerapkan pengetahuan yang sudah di peroleh dari sebuah pelatihan atau pendidikan.

III. Tugas Guru
Dengan demikian, problem pendidikan kita adalah terletak didalam gap antara memperoleh pengetahuan dan kemampuan menerapkannya sesegera mungkin agar kemampuan, keterampilan dan kompetensi terus menerus terasah, ter update, ter perbaiki, dan mencapai hasil yang terus menerus meningkat dan meningkat menjadi high performance employee.

Dalam proses pendidikan, ini menjadi arena pergumulan dan tanggungjawab orang yang disebut Guru atau Dosen atau Instruktur, yaitu mengendalikan dan menjamin bahwa peserta didiknya akan melakukan tiga tahapan diatas. 

Sangat mungkin banyak yang hanya sampai pada tahapan pertama saja, dan kedua dan ketiga tidak pernah dipikirkan apalagi dilaksanakan. Bahkan mungkin juga, tahapan pertamapun tidak dilakukan dengan benar. 

Sehingga peserta pendidikan datang, dengar, diam, dan pulang. Datang tidak bawa apa-apa, dan pulang tidak bawa apa-apa. Disana tidak pernah akan terjadi perubahan ditengah dunia yang penuh dengan perubahan.

Selamat hari guru nasional. Banggalah jadi guru, karena menjadi pahlawan tanpa tanda jasa, tetapi jasanya selalu diingat oleh murid dan peserta didiknya.

Yupiter Gulo, 27 November 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun