Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Zona Nyaman Akan "Membunuhmu", Segera Tinggalkan!

18 September 2019   10:28 Diperbarui: 18 September 2019   14:23 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Latihan kecil demikian melatih kemauan dan mental kita untuk berubah demi meninggalkan zona nyaman. Apakah malu, berjalan kaki menuju terminal, apakah malu berjalan kaki dari terminal ke kawasan perkantoran kita?

Bung! Lepaskan rasa malu itu. Lepaskan perasaan zona nyaman dan zona kesombongan karena kita seorang manajer, seorang direktur, tidak seharusnya (tidak pantas, siapa yang mengatakan?) berjalan kaki atau memakai transportasi publik.

Di kota-kota besar di negara maju, bukan hanya di negara Barat, di Singapore yang tetangga kita, banyak manajer atau mereka yang di kantor memegang jabatan menengah atau direktur, berjalan kaki atau bersepeda dan naik transportasi publik.

Dua, Sesungguhnya agama mengajarkan berpuasa, ada juga maknanya agar kita berlatih jiwa, mental dan tubuh kita agar tidak terbuai dalam zona nyaman.

Berpuasa dan berpantang makanan/minuman yang enak, melatih kita agar tidak selalu berada dalam keadaan nyaman; melatih agar lebih beriman, sekaligus menguatkan pendirian kita agar menjadi lebih baik, lebih bijak dan lebih berprestasi.

Jika bukan masa puasa menurut ajaran waktunya yang ditentukan oleh agama, coba melatih diri makan makanan yang "kurang nyaman" tidak makan daging misalnya.

Latihan sederhana demikian melatih otak lebih kreatif dan inovatif menemukan makanan yang sederhana namun menyehatkan. Hal-hal kecil sehari-hari seperti pantang nonton TV karena kebiasaan, bahkan pantang bermain game, berpantang menerima celoteh social media, sebenarnya juga melatih diri agar melepaskan dari zona nyaman.

Tiga, Siapkan waktu untuk mengambil keputusan.

Mengambil keputusan dalam kita melaksanakan tugas yang dikenal bagi manajer dan direktur sebagai decision making, terdengar "keren" dari suatu bagian ilmu manajemen.

Apakah selalu harus cepat mengambil keputusan? Ya, dalam tugas tertentu bagi seorang pilot dan team-nya di dalam pesawat terbang misalnya diajarkan Crew Resource Management, disebut juga Cockpit Resource Management (CRM) dalam manajemen dunia penerbangan agar cepat dapat mengambil keputusan dalam keadaan apapun. 

Pengatur penerbangan, air traffic controller, atau seorang pilot, co-pilot, seorang flight engineer, merasa aman dan nyaman bila berhasil cepat mengambil keputusan memitigasi risiko tentunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun