Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Zona Nyaman Akan "Membunuhmu", Segera Tinggalkan!

18 September 2019   10:28 Diperbarui: 18 September 2019   14:23 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Ini berita buruk buat Anda yang sedang berada dan menjaga habis-habisan comfort zone atau zona nyaman, karena sesungguhnya zona nyaman itu akan "membunuh" Anda. Oleh karenanya, segera tinggalkan zona nyaman itu sebelum menghabiskan sisa hidup Anda.

Hmm, kelihatannya sangat menyeramkan, tetapi itulah kenyataan yang ada saat ini. Ketika situasi persaingan dalam segala hal sedang terus berlangsung dan bahkan semakin ketat.

Tidak ada jalan lain, setiap orang berusaha untuk memenangkan kompetisi kehidupan itu. Dan itulah yang menjadi latar belakang lahirnya revolusi industri 4.0 dan era disrupsi yang sedang dihadapi oleh manusia di zaman ini.

Dengan disrupsi inovasi teknologi, maka begitu banyak orang yang sudah "penyap" tak berbekas. Profesi yang lama hilang tidak berguna, berbagai jenis pekerjaan digantikan oleh inovasi baru, dan bahkan sumber penghasilan yang lama hilang karena sedang berlangsungnya era disrupsi yang tidak bisa dihindari oleh siapapun. Dan harus menerima, menyesuaikan diri dan memanfaatkan era ini. Jadi tinggalkan segera zona nyaman Anda bila mau selamat!

Anda Harus Inovatif
Cermati bagaimana para CEO di berbagai perusahaan besar, bahkan BUMN sekalipun, yang begitu nyaman hidup mereka, tetapi tidak menyadari bahwa lingkungan sekitarnya sedang bergejolak, turbulent dan berubah dengan sangat cepat.

Pada era kompetisi dan tuntutan yang semakin tinggi direksi BUMN tidak boleh berada di "zona nyaman". Artinya, direksi tidak boleh hanya bekerja seperti biasanya, harus mempunyai banyak ide, inovasi dan terobosan.  Dengan berbagai perubahan yang dinamis, pemegang saham -- yang diwakili pemerintah -- juga dituntut untuk bisa memilih direksi atas dasar pertimbangan profesionalisme, integritas, dan kompetensi.

Menarik membaca editor kompas 3 September 2019 yang ditulis oleh Ferry Santoso, bahwa "dalam pemerintahan presiden Joko Widodo lima tahun mendatang, masalah kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu fokus kebijakan. Cara meningkatkan kualitas sdm di perusahaan BUMN, baik di jajaran direksi maupun karyawan, juga harus diperhatikan".  Ini menjadi sebuah hal yang benar untuk mendorong dan mencetuskan banyak ide  kreatif  dan inovatif.

Bagi mereka yang mempelajari permesinan, haruslah kreatif dan inovatif, mereka yang menggambar dan mendisain infrastruktur ataupun arsitektur harus kreatif dan inovatif mereka yang membuat ide terobosan pemasaran, haruslah kreatif dan inovatif. Sebenarnya semua bidang keahlian dan skills, kecakapan, harus bisa kreatif dan inovatif.

Menjadi seorang inovatif bukan sesuatu yang sulit saat ini. Sebab tantangan dan kesulitan yang dihadapi seseorang dipaksakan untuk mencari cara terbaik untuk bisa keluar dari kesulitan dan masalah. Bila tidak maka dia akan "terbunuh" oleh masalah dan kesulitan yang dihadapi.

Para petani, peternak bahkan pelaku usaha-usaha informal juga menjadi ruang melakukan inovasi sehingga mampu merubah hidup dengan lebih baik. Seba, sesungguhnya, kesehrian seseorang menunjukkan bagaimana inovasi dapat terjadi, antara lain: harus dikendalikan sebagai suatu proses transformasi. Inovasi merupakan kombinasi bersintesa.  Bebaskan dan bukalah pikiran untuk mengembangkan kapabilitas.

Pada era disruptive dewasa ini diperlukan new business model. Pada era digital diperlukan landasan usaha sesuai eco system. Collaboration is the new competitive advantage, marilah berkolaborasi, karena sudah terbukti bila berkompetisi tidak menguntungkan pihak manapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun