Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Siapakah Penumpang Gelap Lewat Isu Papua?

28 Agustus 2019   19:35 Diperbarui: 29 Agustus 2019   09:11 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang teman diskusi memberikan analisisnya bahwa permintaan mahasiswa Papua agar Jokowi datang langsung ke Papua untuk meminta maaf terkait dengan aksi rasisme yang terjadi di Surabaya dan Malang, tidak tertutup kemungkinan dalam kaitan dengan si penumpang gelap itu.

Biasanya, Jokowi sangat cepat memberikan reaksi untuk mendatangi Papua bila ada situasi yang sangat kritis. Tetapi mengapa kali ini tidak langsung ke Papua untuk merespons permintaan mahasiswa Papua terkait permohonan maaf dimaksud?

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/16221461/sepekan-berlalu-akses-internet-di-papua-masih-dibatasi
https://nasional.kompas.com/read/2019/08/28/16221461/sepekan-berlalu-akses-internet-di-papua-masih-dibatasi
Sangat mungkin, sebuah strategi jitu Jokowi untuk melihat dan mengamati siapa sesungguhnya pihak yang menjadi penumpang gelap di kasus Papua?

Kalau memang betul ada, mungkinkah akan memperlihatkan diri secara terang benderang di depan publik?

Mungkin hari hari kedepan akan semakin terang benderang dan kasus Papua juga akan bisa dikendalikan. Semoga tidak ada lagi yang gugur menjadi korban dari sebuah dinamika politik yang semakin meningkat suhunya jelang 20 Oktober 2019

YupG. 28 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun