Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akankah Megawati Hadiri Rakernas Gerindra?

14 Agustus 2019   14:46 Diperbarui: 14 Agustus 2019   16:00 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.sindonews.com

Permainanan bola dari Gerindra masih belum usai. Setelah bola panas tentang "penumpang gelap" yang banyak orang bilang tidak gelap tetapi terang benderang, bola yang baru sudah dilempar, yaitu menunggu kehadiran Megawati untuk datang ke Hambalang, dalam rangka Rakernas Gerindra.

Bola penumpang gelap masih terus berputar dan menggelinding di kaki mantan koalisi Gerindra sendiri dengan narasi yang hampir sama, menunjuk permainan Gerindra untuk semakin dekat koalisi Jokowi melalui Megawati, Sang Ketua Umum yang baru PDIP.

Kendati ini baru rencana untuk mengundang Ketua Umum PDIP itu seperti yang di kemukakan oleh Andre Rosiade, Wakil Sekjen Gerindra, bahwa Gerindra akan mempersipakan penyambutan kedatangan Mega sebagai balasan atas sambutan yang diberikan kepada Prabowo di acara pembukaan Kongres ke-5 PDIP di Bali pada Kamis 8 Agustus 2019.

"Insya Allah kita akan mengundang Ibu Mega dan pimpinan parpol yang lain di Rakernas Gerindra. Silaturahmi politik antartokoh bangsa baik untuk memberikan kesejukan, keguyuban pada bangsa kita," kata Andre kepada wartawan di Jakarta, Selasa (13/8/2019), dilansir dari sindonews.com.

Menarik dicermati rencana Gerindra untuk menghadirkan Megawati dalam arena Rakernas Gerindra itu, sebagai bagian dari proses negosiasi politik pada level atas, sekaligus menjadi pembuktian sejumlah hipotesis yang terbangun di kalangan publik tentang arah dinamika politik di Indonesia pasca Pemilu 2019.

Apakah Megawati akan memenuhi undangan dari Prabowo sebagai Ketua Umum Partai Gerindra  dalam Rakernas yang akan digelar pada akhir September 2019 yang akan datang?

Ada dua kemungkinan yaitu Megawati akan datang atau Mega tidak akan datang. Kedua kemungkinan ini pasti mempunyai pesan dan makna dalam percaturan politik di tanah air. Akan menjadi penentu arah dinamika interaksi politik diantara Partai Politik yang sedang "memperebutkan" berbagai peluang dan tentu saja kekuasaan untuk mengendalikan negeri ini.

Kalau Megawati Hadiri Rakerans Gerindra
Kemungkinan pertama adalah Mega akan hadir memenuhi undangan Gerindra dalam rangka pembukaan Rapat Kerja Nasional yang akan direncanakan di gelar di Hambalang. Kemungkinan ini pasti menjadi harapan dari Gerindra sendiri, dan publik yang selama ini memiliki hipotesis dengan agenda politik yang sedang dibangun oleh Megawati dengan Prabowo selama lima tahun kedepan.

Secara politik, memang agak sulit bagi Mega untuk tidak memenuhi undangan dari Prabowo agar hadir di arena Rakernas mereka. Karena selama dengan dua kali undangan dari Megawati sudah dipenuhi oleh Prabowo, dengan pro dan kontra, baik dari mantan koalisi Prabowo sendiri, maupun dalam lingkup koalisi pendukung Jokowi.

Ketika Megawati mengundang untuk pertama kali, Prabowo langsung menuju rumah kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar. Pertemuan yang dibalut dengan "politik nasi goreng ala Mega", mengundang pro dan kontra, terlebih pada saat yang sama, Ketua Umum Partai Nasedam juga melakukan pertemuan dengan Gubernur Anies Baswedan. 

Sedemikian rupa, sehingga menimbulkan berbagai penafsiran politik tentang Gerindra akan bergabung dengan koalisi Jokowi, Prabowo menghendaki posisi Ketua MPR, bahkan hingga isu retaknya koalisi parpol pendukung Jokowi. Tapi, the show must go on, demikialah Prabowo dan Megawati seakan bercengkeraman dalam "pertenuan nostalgia".

Lagi-lagi Prabowo memenuhi permintaan Megawati sedemikian rupa sehingga acara pembukaan Kongres kelima PDIP di Bali menjadi semarak dengan kehadiran Prabowo. Walaupun Prabowo merasakan "banyak pukulan" bertubi-tubi menghantamnya selama mengikuti acara yang sangat semarak dan meriah dan menjadi panggung dari seorang Megawati Sukarnoputri yang terpilih lagi untuk ke lima kali sebagai Ketum PDIP periode 2019-2024.

Seperti yang dijelaskan oleh Andre, sangat mengharapkan kehadiran Megawati dalam Rakernas Gerindra sebagai balasan dari Prabowo yang telah memenuhi semua yang diminta oleh Megawati. Dan tentu saja ini hendak menjelaskan kepada publik bahwa apa yang ditargetkan oleh Gerindra juga akan menjadi kenyataan. Apakah posisi Ketua MPR, atau salah satu Ketua dalam DPR, atau bahkan menjadi anggota dalam Kabinet Kerja Jilid II Jokowi.

Kalau Megawati Tidak Memenuhi Undangan Gerindra
Walaupun pilihan kedua ini kemungkinannya kecil, tetapi dalam dunia politik segala sesuatu mungkin saja terjadi. Bahkan dalam hitungan menit saja bisa berubah 180 derajat tanpa melalui proses yang berbelit-belti. Tentu saja dengan segala macam konsekuensi yang harus diantisipasi dan dihadapi. Baik yang negatif maupun risiko positif.

Mari sedikit berandai, apabila Mega tidak datang menghadiri undangan Prabowo di Rakernas Gerindra itu, maka dipastikan bahwa agenda politik bersama yang sudah dibangun selama ini sesungguhnya hanya sekedar "halal-bilahal antara teman lama Prabowo dengan Mega" yang pernah bersama-sama dalam satu gerbong untuk menjadi calon pemimpin negeri ini.

Sangat mungkin, apa yang selama ini Megawati jelaskan kepada publik bahwa pertemuannya dengan Prabowo tidak lebih dari perjumpaan antara Kakak dan Adek, teman seperjuangan bagi bangsa dan negeri ini. Artinya, ketidakhadiran di Rakernas Gerindra memang tidak harus dirisaukan karena tak agenda politik nasional yang penting.

Adakah makna lain yang bisa disimpulkan apabila Mega tidak memenuhi permintaan Gerindra?

Tentu saja ada, tergantung dinamika politik mulai hari ini hingga September saat Rakernas Gerindra diadakan. Artinya, dinamika dari interaksi semua komponen politik dalam koalisi yang Jokowi untuk susunan Kabinet Kerja jilid II, maupun kaolisi PDIP di lingkungan Senayan dalam rangka penyususan Pimpinan Legislatif.

Seberapa jauh kekompakan atau keretakan dalam koalisi parpol yaitu PDIP, Nasdem, PKB, PPP, Golkar akan menentukan arah dari semakin lengketnya Gerindra dengan Megawati.

Tuntutan Megawati kepada Jokowi terkait dengan jatah jumlah Menteri terbanyak dalam kabinet yang sedang disusun, tidak bisa dipungkiri telah melahirkan berbagai persepsi yang sangat tegang dank eras diantara Parpol Koalisi Jokowi, khususnya dari petinggi Nasdem, yang merasa seakan-akan hanya PDIP pendukung kesuksesan Jokowi menjadi Presiden terpilih.

Kemungkinan mana yang akan terjadi, apakah Megawati hadir atau tidak dalam Rakernas Gerindra menjadi pengikat dinamika politik satu bulan kedepan yang mesti diperhitungkan dengan sangat baik, terutama oleh Jokowi sebagai orang nomor satu di negeri ini yang memiliki segala kekuasaan dan kewenangan untuk menyatukan semua komponen dalam bangsa ini.

Gampang? Tentu saja tidak. Tetapi, memang Jokowi dan Ma'ruf Amin harus bekerja keras untuk melakukannya, terutama melalui proses penyusunan Kabinet Kerja Jokowi Jilid II.

YupG. 14 Agustus 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun