Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kalau Masalah "No", tetapi Dosa "Yes"

15 Juni 2019   13:17 Diperbarui: 15 Juni 2019   15:35 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://m.dewiku.com

Semua orang bisa bicara tentang dosa, tidak harus seorang Sarjana Teologia atau ahli tafsir kitab suci untuk mengemukakannya. Dan karenanya sesungguhnya makna dasar dari istilah dosa juga semua orang memiliki pengetahuan tentangnya.

Sederhananya dosa itu merupakan sebuah situasi yang dihadapi oleh seseorang yang melakukan sesuatu yang bertentangan serta menyimpang dari kehendak Allah pada waktu dan tempat tertentu. Dengan lain kata, dosa itu hasil dari perbuatan seseorang yang menyimpang dan tidak sesuai dengan Firman Allah yang ada di dalam kitab-kita suci yang di yakini oleh seseorang.

Dengan memahami bahwa berdosa berarti telah melakukan perbuatan yang melawan kehendak Tuhan, maka ini menjadi sangat personal sifatnya. Artinya urusan dosa ini menjadi hubungan antara seseorang secara pribadi dengan Tuhan Allah yang diyakininya memiliki ototitas dan kendali atas aspek spiritual yang diterima dan dijalani.

Semakin tinggi tingkat hubungan dan penghayatan seseorang dengan Tuhan dan Allah yang diyakini dan diimaninya, maka kontrol itu akan semakin terasa. Artinya, ketika seseorang tidak mudah melakukan dosa ketika relasi dengan Allah itu sangat kuat, demikian juga dengan sebaliknya.

Setiap orang yang memiliki iman percaya dalam dirinya akan memiliki kendali dan kontrol atas semua pikiran, hati, sikap, perkataan, dan perbuatan yang dilakukan setiap saat. Dan dengan begitu, dia sendirilah yang sesungguhnya paling memahami apakah keberdosaannya itu terjadi atau tidak. Arena yang sangat personal ini tidak bisa dimasuki oleh orang lain.

Orang lain hanya bisa menilai dari apa yang kelihatan dari seseorang, sehingga bisa dibuat kesimpulan yang menjadi kecenderungan yang ada.

Misalnya seseorang yang memiliki gaya hidup bebas, semacam hobby free sex atau seks bebas, dan kemudian dia mengaku seorang yang memiliki keyakinan agama tertentu.  Maka orang lain bisa menilai bahwa baginya agama hanya identitas saja, sebab perilakunya menyimpang dengan ajaran agama yang diyakininya. Sangat mungkin, pengetahuan dan penghayatannya tentang nilai nilai keagamaan yang diyakininya sangat artifisial saja, sehingga tidak mampu mengontrol perilakunya.

Hubungan antara Masalah dan Dosa

Sekarang, harusnya sudah bisa dilihat bagaimana hubungan antara dosa dan masalah yang dihadapi oleh siapa saja.

Seseorang yang berdosa maka menghadapi masalah. Ini betul, ketika seseorang itu memiliki tujuan atau target hidup yang benar sesuai dengan perintah atau Firman Tuhan, tetapi dia tidak melakukannya secara benar, atau hanya separuh saja melakukannya. Lalu, masalahnya adalah ada gap yang ditargetkannya melakukan kehendak Tuhannya dengan kenyataannya baru 50% melakukannya. Masalahnya terkait dengan itu, adalah 50% perilakunya harus diperbaiki agar seturut dengan kehendak Allah yang diimaninya.

Hanya saja, harus disadari bahwa masalah itu begitu banyak dan beragam rupa yang dihadapai oleh setiap orang. Dalam pemahaman pengertian masalah diatas, harusnya tidak membingungkan seseorang. Karena masalah hanya muncul ketika seseorang memiliki "tujuan" yang harus diwujudkannya dan menjadi problem ketika tidak tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun