Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

2 Jempol buat KPU, Aksi 22 Mei Tidak Menggigit

21 Mei 2019   13:28 Diperbarui: 21 Mei 2019   14:28 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata yang paling tepat buat KPU adalah "Congratulation, Selamat dengan 2 Jempol" atas keputusan mengumumkan hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2019 lebih awal satu hari dari jadualnya. Dengan kemenangan yang sudah diduga sebelumnya yaitu Jokowi Menang dan Prabowo kalah !

Harus diakui bahwa keputusan KPU mengumumkan satu hari sebelumnya merupakan strategi yang sangat smart dan brilliant mengingat rencana aksi besar-besaran dari kubu Capres 02 Prabowo-Sandi yang akan turun jalan dan mengerahkan massa ke kantor KPU dan Bawaslu.

Tidak bisa dipungkiri bahwa psikoligi masyakat ibu kota Jakarta dan juga kota-kota besar di Indonesia berada dalam ketegangan yang sangat tidak kondusif. Karena ada kekuatiran akan adanya kerusahan.

Sehingga banyak kantor di Jakarta pada Rabu 22 Mei 2019 diliburkan. Dan karyawan tidak perlu masuk kerja selama satu hari. Ini sebuah indikasi tidak baik bagi negara ini. Karena kantor-kantor perusahaan tidak mau ambil risiko bagi karyawannya bila benar-benar terjadi kerusahan.

Bagi kubu Prabowo pengumuman hasil rekapitulasi nasional ini merupakan kecolongan kedua kali yang sangat menyakitkan dan memalukan sekaligus, sehingga apa yang direncanakan semua berantakan habis, yaitu :

Satu, Senin 20 Mei 2019, dalam sidangnya Bawaslu menolak gugutan BPN Prabowo-Sandi atas tuduhan kecurangan Terstruktur, Sistematis dan Masif. Alasannya sangat mempermalukan, yaitu buktinya tidak sah secara hukum karena hanya berisi daftar link berita saja.

https://www.google.com/search?q=kpu+mengumumkan+hasil+pemilu+2019&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiplN7m86viAhWNXSsKHbqXAKoQ_AUIDygC&biw=1366&bih=576#imgrc=x7itDaqOrbxshM:
https://www.google.com/search?q=kpu+mengumumkan+hasil+pemilu+2019&safe=strict&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwiplN7m86viAhWNXSsKHbqXAKoQ_AUIDygC&biw=1366&bih=576#imgrc=x7itDaqOrbxshM:
Ini artinya, tuduhan tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi bahwa ada kecurangan TSM Pilpres 2019 tidak terbukti dan tentu saja tidak benar. Dan kareananya penyelenggaraan pemilu serentak jujur dan adil.

Padahal, seminggu sebelumnya pada Selasa 14 Mei 2019, tim BPN mengadakan gelar acara mengungkap fakta-fakta kecurangan Pilpres 2019 di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Walaupun hingga kini publik menunggu fakta-fakta yang katanya masih disimpan.

Kedua, hari ini Selasa 21 Mei 2019, KPU mengumumkan hasil rekapitulasi nasional Pilpres dengan kemenangan bagi  Capres 01 Jokowi-Maaruf Amin, dengan perbedaan jumlah suara yang sangat signifikan.

Menurut KPU, jumlah suara sah nasional tercatat 154.257.601. Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin mencapai 85.607.362 atau 55,50% dari total suara sah nasional. Jumlah suara sah pasangan saingan mereka, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, adalah 68.650.239 suara atau 44,50% dari total suara sah nasional.

bbc.com
bbc.com
Mengapa ini kecolongan bagi kubu Prabowo-Sandi, karena rencana aksi jalanan besok dalam rangka menyambut dan menolak pengumuman hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2019 yang mereka anggap penuh dengan kecurangan.

Isu tentang rencana ini sudah sangat terbuka bagi masyarakat, sehingga pihak keamanan pun sudah mempersiapkan pengamanan agar tidak terjadi kerusahan yang merusak Jakarta.

Kalau besok hari Rabu 22 Mei rombongan aksi yang kabarnya dipimpin langsung oleh Prabowo ke kantor KPU dan Bawaslu, sudah tidak ada lagi aktifitas disana karena pagi ini sudah selesai.

Artinya, aksi yang akan digelar besok dengan mengerahkan peserta demo dari berbagai kota seluruh Indonesia menjadi tidak ada artinya, tidak berguna dan tentu saja tidak menggigit terhadap pengumuman hasil rekap KPU.

Kalau demikian, isunya bukan lagi hasil rekapitulasi. Tetapi isunya adalah apakah setuju atau keberatan dengan hasil rekapitulasi yang sudah diumumkan?

Apapaun yang dilakukan oleh aksi 22 Mei besok tidak ada lagi gunanya sama sekali. Dan bisa jadi hanya akan mempermalukan diri sendiri akan ketidakrelaan menerima kekalahan dalam pertandingan Pilpres 2019.

https://acehsatu.com/serba-serbi-aksi-22-mei-dari-ancaman-teror-hingga-ancaman-pemecatan/
https://acehsatu.com/serba-serbi-aksi-22-mei-dari-ancaman-teror-hingga-ancaman-pemecatan/
Ketua KPU Arif Budiman mengingatkan masyarakat bahwa yang diumumkan hari bukan siapa yang menjadi Presiden RI, tetapi yang diumumkan adalah hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2019. Kalau tidak ada keberatan  baru dilakukan penetapan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024

Ketua KPU Arief Budiman menggarisbawahi bahwa yang ditetapkan pada Selasa dini hari adalah hasil rekapitulasi penghitungan suara.

Adapun penetapan presiden dan wakil presiden terpilih akan dilakukan tiga hari sesudah pengumuman hasil rekapitulasi ini guna memberikan kesempatan kepada pasangan calon atau partai politik yang mengajukan sengketa ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Seandainya tidak ada gugatan selama tiga hari ke depan, maka KPU akan menetapkan presiden dan wakil presiden terpilih.

Siapapun yang berada dalam posisi kubu Capres 02, baik Capres dan Cawapres maupun seluruh pendukung dengan suara sekitar 68 jutaan suara, pasti informasi hasil rekapitulasi nasional ini akan sangat menyakitkan, dan bisa saja ada putus asa dan frustrasi. Karena hasil perjuangan mati-matian selama beberapa tahun pupus sudah sampai disini.

Bahwa ada kecurangan pada penetapan hasil rekapitulasi, harus digugat segera dan kalau terbukti harus diperbaiki. Semoga ini juga menjadi peluang terakhir untuk memenangkan Prabowo menjadi RI-1 5 tahun kedepan.

Oleh karenanya maka  yang berguna, penting dan mendesak dilakukan oleh kubu Prabowo-Sandi adalah segera memanfaatkan jalur hukum untuk menggugat hasil rekapitulasi nasional Pilpres 2019  KPU dengan membawa semua bukti-bukti yang sah secara hukum kepada Mahkamah Konstitusi RI.Hanya saja perlu diingatkan, jangan bawa daftar link berita lagi, nanti akan di tolak lagi oleh MK. Dan nanti akan mempermalukan diri sendiri.

Di balik dari semua proses yang sedang berjalan ini, patut kita mengapresiasi hasil kerja KPU RI untuk terus bekerja tanpa lelah hingga pengumuman hasil rekapitulasi Ilpres 2019 ini. Karena mereka bekerja ditengan-tengah tekanan yang luar biasa berat mulai dari masalah 500an orang meningal dunia petugas KPPS dan ribuan berjatuhan sakit. Ditimpali lagi oleh berbagai isu miring tentang pro dan kontra kematian petugas ini.

KPU dibawah ketuanya Arif Budiman, tetap bersemangat menghadapi terpaan isu tersebut. Belum lagi tuduhan kecurangan TSM yang terus menerus dilontarkan oleh kelompok yang merasa dirugikan dan bahkan merasa kalah. 

Untuk itu Selamat buat KPU RI, Congratulations buat kerja yang sudah dicapai, sebab Anda mewakili 269 juta masyarakat Indonesia untuk mengerjakan tugas mulia yang luar biasa ini. Pesta Demokrasi Pemilu serentak Pilpres dan Pileg 2019. Semoga sisa pekerjaan akan lancar adanya. Rakyat negeri ini akan mengawal KPU untuk sampai pada garis akhir. Demi Indonesia maju !

YupG. 21 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun