Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Nasehat Jitu Memulai Mengemas Ide Menulis Artikel

9 Mei 2019   20:58 Diperbarui: 10 Mei 2019   06:37 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa bilang menulis artikel itu gampang? Sungguh sangat sulit, bahkan untuk memulai kata atau kalimat pertama saja sudah bingung tujuh keliling. Jangankan kalimat pertama, untuk membuat judul saja sudah terbingung-bingung.

Begitulah reaksi cepat dan emosional teman-teman sejawat saya ketika mereka mau belajar menulis artikel untuk ditayangkan di blog maupun di situs lembaga yang dimilikinya.

Ketika saya tanya bagaimana mereka memulainya, maka urutan kerjanya seperti ini. Ada ide atau gagasan mau menulis sesuatu. Kemudian, langsung googling mencari bahan. Apa yang terjadi, semua yang ada dipikirannya sudah ditulis oleh banyak orang di berbagai web, situs bahkan blog. Bahkan mereka punya bagus-bagus. Akhirnya, bingung sendiri, dan batal, tidak jadi menulis artikel.

Begitu terus menerus yang terjadi setiap kali ada niat untuk menulis itu muncul. Makanya, menjadi malas lagi untuk memulai membuat artikel walaupun itu hanya untuk status di sosial media sekalipun.

Teman-teman lalu bertanya kepada saya, bagaimana cara saya membuat artikel begitu cepat, dan langsung bisa ditayangkan pula di blog, antara lain blog Kompasiana dan di beberapa blog lainnya. Tidak saja hanya satu artikel, bahkan dalam satu hari bisa ada dua atau tiga artikel. Kapan menulisnya, darimana bahannya, dan apakah tidak ada duplikasi dengan tulisan orang lain?

Saya menjawab secara sederhana, bahwa dahulu kebiasaan melakukan googling sebelum menulis saya lakukan. Tetapi tidak membuat saya menjadi berhasil menulis. Kalaupun berhasil itu tidak produktif, bahkan saya sendiri capek membaca tulisan orang lain yang memang hampir atau mirip-mirip dengan yang ada di dalam pikiran saya.

Lalu, saya hentikan melakukan googling, dan saya mulai menulis dengan apa yang ada di dalam pikiran saya, dengan menuangkannya sesuai dengan alur dan aliran yang tersusun mengalir sesuai jiwa dan semangat ketika topik atau tema sentral terus menerus tereksploitasi sampai ke akar-akarnya.

Menjadi blogger di Kompasiana sangat menolong karena harus bebas dari plagiat, copy paste dari tulisan orang lain. Maksudnya, paling banyak 20% dari total tulisan dalam satu artikel.

Cara ini sangat berhasil dengan baik, efektif dan bahkan sangat produktif, serta menemukan jati diri secara totalitas, komprehensif, fokus, menukik, melayang, menabrak, menyinggung lalu memusat pada klimaks gagasan yang mencari dan menembus sendiri landasan mendaratnya.

Saya sangat terpana dan terprovokasi dengan sebuah nasehat yang pernah dikemukakan oleh Bill Gates, pendiri dan pemilik Microsoft, yaitu bahwa ide atau gagasan itu akan hilang kalau dalam waktu 24 jam tidak segera diimplementasikan.

Artikel terkait : "Habits" Menunda-nunda, Menjadi Penyakit Kanker dan Musuh Utama Keberhasilan

Ide yang original itu selalu muncul setiap saat, dan akan menjadi pendorong yang sangat kuat untuk segera ditindaklanjutin.

Dalam menulis misalnya, seluruh sumberdaya pikiran dan pengalaman kita bisa saja terangkat seketika ketika di trigger atau dipicu oleh sebuah situasi, sebuah informasi, sebuah berita atau sebuah hal dimana saja kita berada. Apakah sedang duduk, ngobrol, sedang menyetir  atau sedang di kamar mandi bisa saja ide itu muncul.

Apa yang dilakukan, segera ambil kertas dan tuliskan ide segarnya, dan kalau perlu buat sejumlah catatan kecil pada ide dasarnya. Lalu, bila situasi memungkinkan, tinggal ambil laptop atau smartphone dan menuliskannya.

Bila sudah memiliki akun di Kompasiana maka ide itu tinggal dituliskan dengan cara seksama dan dalam waktu yang se singkat-singkatnya, hehe...

Sejak setahun yang lalu, saya mulai menekuni kembali menulis di Kompasina, sejak absen  sejak buka akun tahun 2016, maka semua pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan liar saya tertampung habis di dalam blog kompasiana.

Membaca berita online melalui berbagai media yang ada menjadi sumber utama menggali ide-ide segar untuk ditulis sebagai artikel. 

Juga ketika selesai mengajar di kelas, dipastikan sangat banyak pilihan ide segar yang menjadi bahan untuk ditulis menjadi artikel.

Hot issues tentang sosial, keamanan, dan terutama politik dan lainnya menjadi gagasan-gagasan segar yang bisa menghasilkan artikel-artikel yang simpel, dan informative bagi pembaca.

Pesan kuncinya adalah selesaikan dahulu tulisan Anda sampai tuntas, baru membaca tulisan orang lain. 

Saya pastikan, walaupun temanya sama tetapi isi dan penyajiannya pasti berbeda. Karena sesungguhnya, setiap orang di berikan anugerah yang berbeda-beda oleh Tuhan yang Maha Pencipta. Sehingga tidak perlu takut terjadi plagiat.

Dengan cara ini, maka tulisan Anda akan menjadi tulisan yang original dan tentu saja nilai dan harganya sangat mahal, sebagai ungkapan seluruh totalitas jiwa dari si penulis.

Awas, dengan melakukan searching via google secara intensif itu hanya membuat Anda tidak pernah akan bisa menyelesaikan tulisan yang original, dan Anda hanya akan lelah sendiri untuk memanipulasi tulisan dan gagasan orang lain.

https://www.writingforward.com/better-writing/writing-practice
https://www.writingforward.com/better-writing/writing-practice
Jadi, kesimpulan untuk menjadi penulis yang hebat dan produktif adalah:
  1. Ketika ide atau gagasan muncul, jangan menunda sampai 24 jam, langsung saja mencatat dan menuliskannya
  2. Tuliskan apa saja yang ada di dalam pikiran Anda tentang ide atau gagasan segar yang muncul tanpa harus terlalu lama untuk menimbang baik atau buruknya. Sebab, nanti saat menulis akan terseleksi secara alamiah apa saja yang harus berkembang dalam tulisan itu.
  3. Jangan menghabiskan waktumu untuk mencari di google tentang ide atau gagasan baru itu, karena hanya membuat Anda frustrasi dan tidak akan menghasilkan tulisan yang original
  4. Menulislah seperti Anda sedang berbicara dengan diri sendiri secara totalitas dan jangan berhenti sampai Anda mencapai klimaksnya.
  5. Yakini seyakin-yakinnya bahwa Anda memiliki keunikan tersendiri dalam mengemukakan ide dan pikiran melalui artikel Anda. Dan jangan terprovokasi dengan orang lain yang lebih hebat dalam menulis, karena itu semua bisa dicapai dengan latihan yang terus menerus tanpa mengenal lelah dan waktu. Sebab, pada akhirnya betul pepatah yang mengatakan "ala bisa karena biasa". Tetesan air yang terus menerus mampu menembus batu karang sekeras apapun.
  6. Kalau dibutuhkan bisa Anda review kembali draft tulisanmu untuk membuatnya menjadi sempurna, misalnya dari urutan, flows ide, teknis tata bahasa, dan sebagainya. Editing dibutuhkan untuk memilih sejumlah label atau kata dan kalimat sebagai pamungkas dalam mengantarkan ide dan gagasan segarnya. Yang terakhir ini, biasanya akan menyatu ketika menulis, kalau sudah terbiasa membuat artikel. Sehingga editing substansi tidak terlalu perlu dibutuhkan, kecuali typo saja.
  7. Dengan kemajuan teknologi digital, internet maka sebuah artikel menjadi sempurna dengan berbagai fitur yang sangat dahsyat yang disediakan oleh Kompasiana. Seperti memilih picture yang sesuai dengan jiwa dan alur tulisan, infografis, data-data, dan berbagai referensi yang sesungguhnya seperti berada di taman eden perpustakaan hidup yang semuanya tersedia tanpa batas. Kita akan sangat berkembang dengan dimanjakan habis oleh admin Kompasiana dalam mengakses semua referensi yang tersedia melalui internet.

Di akhir pertemuan dengan teman-teman yang ingin sekali menulis artikel, saya dorong untuk memulai saja, apa saja yang ada dan bergerak di dalam pikiran Anda. 

Jangan pernah takut memulai, tetapi kalahkan ketakutan memulai dengan memulai menuliskannya walaupun hanya 100 kata.

Bila tidak percaya, silakan coba saja. Selamat menulis !

Yupiter Gulo, 9 Mei 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun