Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Gaji CEO Selama 4 Tahun Hanya Rp 19.917, Mungkinkah?

16 April 2019   19:30 Diperbarui: 17 April 2019   16:01 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam berita yang beredar itu, Jack Dorsey  mengungkap alasan di balik keputusan untuk tidak memanfaatkan kesempatan mendapatkan gaji besar sebagai CEO, tetapi sebagai bukti komitmen dan keyakinannya terhadap potensi penciptaan nilai jangka panjang bagi perusahaan jasa sosial media Twitter.

Pelajarannya ada dua yaitu

  1. Dengan tidak menerima gaji yang sangat besar berarti mengurangi biaya perusahaan sehingga perusahaan menjadi hemat dalam pengelolaan, dan pada akhirnya berdampak pada keuntungan bersih yang pasti naik karena pengurangan biaya gaji karyawannya.
  2. Hendak membuktikan bahwa kalau pengelolaan perusahaan itu efisien maka perusahaan itu akan menjadi sehat, dan perusahaan yang sehat opersionalnya akan kencang, dan nilai perusahaan akan terus meningkat, khususnya dalam harga sahamnya di pasar.

Efek panjangnya adalah meningkatnya keyakinan konsumen pada perusahaan, dan konsumen akan menjadi loyal dan terus menerus menggunaka jasa perusahaan, dan pada akhirnya keuntungan perusahaan akan terus meningkat.

Dan kalau keuntungan perusahaan terus meningkat, maka bagian profit yang menjadi haknya sebagai pemilik juga akan terus meningkat. Dan perusahaan akan terus terjaga untuk jangka panjang. Perusahaan akan menjadi awet dan kuat.

Bagian inilah yang sulit ditemukan di sejumlah perusahaan di Indonesia. Yang terjadi dilapangan adalah perusahaan didirikan oleh pemiliknya dengan menaroh modalnya sebagai penyertaan bagi perusahaan.

Kemudian pemilik itu mengangkat dirinya sebagai CEO, dan kalau perlu semua pemilik terbesar sekaligus menjadi CEO atau juga sebagai Dewan Komisaris. Ini sah-sah saja secara hukum perseroan yang berlaku.

Dan dengan demikian, sebagai CEO atau Dewan Komisaris menetapkan gaji atau kompensasi bagi mereka, karena pada dasarnya mereka adalah karyawan dalam perusahaan. Kalau perusahaannya berhasil mereka akan menetapkan gaji dan fasilitas lainnya yang mahal dan lengkap.

Kalau perusahaan masih untung diakhir tahun buku, sebagai pemilik perusahaan masih menerima jatah sebagai bagian profit yang dibagikan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham, RUPS. Jadi, mereka semakin kaya, tetapi sesungguhnya akan menjadi perusahaan tidak sehat, dan secara filosofis tidak benar karena tidak ada keadilan bagi karyawan lainnya yang bukan pemilik.

Nah, praktek semacam ini sering sekali menjadi pintu besar bagi kemajuan dan bahak kehancuran perusahaan itu sendiri.

Apa dipertontonkan leh Jack Dorsey sungguh menjadi sangat elegan dan mulia, dan menjadi pembelajaran sikap CEO dan pemilik yang tidak hanya memikirkan diri sendiri dn seketika tetapi juga orang lain dan untuk jangka panjang.

Jadi, mungkinkah seorang CEO gajinya hanya Rp 19.971 atau hanya 1,4 dolar Amerika dalam 4 tahun ? Jawabannya mungkin saja, karena dia ambil peran sebagai karyawan. Tetapi hanya berlaku bagi mereka yang sekaligus sebagai pemilik perusahaan yang dikelolanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun