Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Prabowo Gebrak Podium dan Marah-marah, Settingan atau Karakter?

12 April 2019   11:42 Diperbarui: 13 April 2019   14:00 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana negeri ini sejak dimulainya kampanye terbuka antara kontestan dalam Pilpres dan Pileg, benar-benar hiruk pikuk dimana-mana. Penampilan dan gaya dari dua Caprespun muncul dengan totalitas sebagai indikasi ketat dan tegangnya persaingan yang sedang dialami keduanya. Saking bersemangatnya, sering lupa diri dan menjadi berlebihan, bagaikan standing-up comedy yang menghibur.

Dalam beberapa kelompok WA terjadi polemik menarik gaya kampanye yang ditampilkan oleh Capres Prabowo Subianto yang sangat emosional berapi-api dan ujung-ujungnya "marah-marah", dan meja podiumpun menjadi korban yang terus menerus digebrak dan digebrak dengan sangat emosional.

Kejadian paling akhir ketika kampanye terbuka dilakukan di Jogyakarta, dan nampak kemarahan Prabowo begitu berlebihan, sehingga Amin Rais cs terpaksa turun tangan menenankan Prabowo. Dan memang nampak tenang, bahkan "bermain silat dengan AR".

Kejadian gebrak podium dan marah-marah telah menjadi viral yang luar biasa, bahkan banyak editing video tersebut yang menjadi hiburan bagi publik, karena nampak lucu, aneh dan ya.. sudahlah!

Apakah Anda percaya bahwa kejadian Prabowo gebrak podium dan marah-marah itu setting-an? Atau diatur sedemikian rupa untuk menciptakan imej publik bahwa Prabowo sungguh memiliki penjiawaan yang dalam tentang nasib rakyat di negeri ini?

Kalau kejadian semacam ini hanya sekali saja terjadi, misalnya dalam acara kampanye terbuka di Jogya tanggal 8 April 2019, bisa diterima bahwa itu setting-an atau penciptaan imej kepada publik.

Tetapi, bagaimana kalau pola bicara, perilaku marah-marah, dan temperanmen lainnya juga dilakukan berkali-kali, dan dengan intensitas yang sama?

Saya berpikir ini bukan lagi setting-an, tetapi memang karakter dan personality yang dimilikinya seperti itu. Dan sebagai karatkter tentu semua faham, tidaklah mudah mengubahnya. Atau memang yang namanya karakter tidak bisa berubah kan!?

Lihat saja saat acara Debat Capres ke-IV pada tanggal 30 Maeret 2019 yang lalu. Mungkin saya keliru, tetapi beberapa kali tidak mampu mengendalikan diri dan nampak berbicara dengan marah-marah kepada penonton.

Dan nampaknya masih banyak lagi acara-acara terbuka lainnya sebagai contoh untuk melihat kecenderungan gaya kampanye yang ditampilkan oleh Prabowo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun