Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menuju Generasi Milenial Hebat Bermoral

9 Februari 2019   14:07 Diperbarui: 9 Februari 2019   14:23 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Etika sering disebut filsafat moral; berbicara tentang tindakan manusia dalam kaitannya dengan tujuan utama hidupnya.

Etika membahas baik-buruk atau benar-tidaknya tingkah laku dalam tindakan manusia sekaligus menyoroti kewajiban-kewajiban. Etika mempersoalkan bagaimana manusia seharusnya berbuat atau bertindak. Etika lebih dimengerti sebgai ilmu tentang baik-buruk.

Dalam pelaksanaannya juga dikenal kode etik, yaitu ketentuan boleh dan tidaknya melakukan sesuatu agar baik (dan bila melanggar ketentuan tidak seharusnya disebut melanggar kode etik).

II. Hasil Riset : Milenial dan Moral
Hingga kini di Indonesia belum diketahui adanya penelitian seberapa banyak generasi milenial (Mileneal adalah generasi yang lahir tahun 1985 -- 2003) mengikuti agama atau tidak; namun dari pergaulan dan mengikuti budaya masyarakat tampaknya bahwa generasi muda Indonesia  mengikuti agama karena terbentuk dari rumah/keluarga dan pendidikan sekolah dimana di segala macam sekolah diwajibkan semuanya mengajarkan mata pelajaran agama.

Di Amerika Serikat hasil penelitian dari Pew Research Center tahun 2005 menunjukan bahwa dari sejak tahun 1940 orang Amerika semakin tidak beragama.

Generasi milenial yang diteliti dari sebanyak 1.385 orang umur 18 25 tahun; menjawab 50% berdoa sebelum makan. Sepertiga dari responden berdiskusi mengenai agama dengan teman-teman, menghadiri tempat ibadah, dan membaca publikasi relegius. Dua puluh tiga persen dari para responden  tidak mau disebut bahwa mereka mempraktekan agama.

Di United Kingdom (Britania Raya) lebih dari separuh responden ketika diadakan penelitian di tahun 2013, menyatakan bahwa mereka tidak memeluk agama dan tidak pernah pergi ke tempat ibadah, kecuali jika diundang dalam upacara pernikahan atau menghadiri doa penguburan.

25%, Duapuluhlima persen mempercayai adanya Tuhan, tapi 19% percaya pada kekuatan spiritual lain. Polling menghasilkan 41% menyebutkan bahwa agama menjadi penyebab kejahatan daripada membina kebaikan.

Sedang The British Social Attitudes Survey menemukan bahwa 71% pemuda di Inggris berumur 18-24 tahun tidak merasa beragama, sedang hanya 3% yang mengikuti gereja Church of England, yang dimasa silam merupakan gereja yang paling banyak pengikutnya.

Demikian jika kita buka Google Search tentang generasi mileneal.  Dari Internet atau Google Search banyak sekali hasil penelitian yang dilakukan di Amereika Serikat dan Inggris dipublikasikannya.

Jika ingin mengetahuinya mudah membuka internet atau aplikasi lain. Sedang artikel ini ingin mengajak generasi mileneal dan pendidik di Indonesia lebih memahami tentang bagaimana bermoral dan beretika serta acuan agar generasi milenial Indonesia bertindak positif menjadi lebih pandai, canggih dan tangguh menghadapi tantangan era industri 4.0 menuju 5.0.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun