Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pilih Pemimpin Transformasional, Karismatik, Koalisional, atau Machiavelis

13 Januari 2019   15:39 Diperbarui: 26 November 2021   17:06 4387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://medium.com/thrive-global

Daft mengidentidikasi dan mencatat beberapa ciri utama dari seorang yang menggunakan gaya Machiavellian dalam memimpin dan yang meliputi hal-hal berikut:

1. They are always on guard for risks and threats to their power

Pemimpin bergaya Machiavellian berasumsi bahwa orang pada dasarnya berubah-ubah, serakah, dan penipu, sehingga pemimpin waspada terhadap kesetiaan yang bergeser dan tidak menggunakan manipulasi untuk mencapai tujuan.

2. They don't mind being feared

Pemimpin bergaya Machiavellian mengingatkan bahwa berusaha menjadi pemimpin yang paling disukai bisa menjadi bumerang saat masa sulit yang menuntut tindakan keras.

3. They will use deception if necessary

Pemimpin bergaya Machiavillian tidak memiliki masalah dalam mempertahankan atau menggunakan kekuasaan dengan cara menipu untuk menjamin keamanan organisasi.

4. They use rewards and punishments to shape behaviour

Pemimpin bergaya Machiavellian tidak keberatan mengeksploitasi ketakutan dan keinginan orang agar bisa mengikuti aturan dan melakukan apa yang diperlukan untuk kebaikan secara keseluruhan.

Kata kunci dalam memahami jiwa dan substansi dari Gaya kepemimpinan Machiavelis adalah menghalalkan segala cara demi mewujudkan keinginan pribadi seorang pemimpin. Dengan demikian, dia akan memperlakukan semua pengikutnya dengan cara yang sangat tidak manusia, kejam dan memaksakan dengan segala cara.

Dia mampu melakukan itu karena asumsi yang dibangun tentang pengikutnya, misalnya berasumsi bahwa dengan mengeksploitasi ketakutan dari pengikutnya maka itu memberikan jaminan baginya bahwa apapu yang diperintahkannya akan diikuti dan dilakukan oleh pengikutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun