Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengapa Karyawan Bisa Tidak Memercayai Pimpinannya?

18 Desember 2018   16:04 Diperbarui: 19 Desember 2018   08:45 2249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
socios de la organizacion

Dalam dunia bisnis kata kepercayaan atau trust memiliki makna "magis" dan tentu saja penting nan strategis karena menjadi alasan terjadinya berbagai transaksi bisnis baik skala kecil maupun skala bisnis raksasa. 

Artinya, semakin kuat rasa percaya diantara pihak-pihak, maka transaksi bisnis akan cepat terjadinya. Demikian juga sebaliknya, kalau derajat kepercayaan semakin rendah, maka tarnsaksi bisnis akan sangat sulit terjadi, bahkan bisa saja batal sama sekali.

Memahami kata kepercayaan berarti memahami hubungan antara satu orang dengan orang lain, bahkan dengan banyak orang sekalipun. Sebutkan misalnya antara Pimpinan dengan yang dipimpin, antara suami dengan istri, antara anak-anak dengan orangtuanya. 

Dipastikan, mereka bisa bersama-sama dalam sebuah wadah, apakah itu organisasi, dalam perusahaan, dalam rumah tangga, bahkan dalam sebuah komunitas, karena disana ada kepercayaan yang terbangun.

Tanpa kepercayaan, saling percaya, maka tidak akan ada sebuah hubungan, dan juga sangat mungkin tidak ada sebuah komunitas, tidak ada sebuah organisasi. Artinya pula bahwa kepercayaanlah yang mengikat semua orang yang berada dalam hubungan-hubungan itu.

Yang membedakan kualitas hubungan yang satu dengan lain adalah kekuatan kepercayaan yang terbangun. Bila kepercayaan semakin kuat maka relasi yang dibangun juga akan kuat bahkan bisa mencapai jangka waktu yang panjang, bahkan tanpa batas waktu.

Didalam perusahaan, kepercayaan ini menjadi sangat mendasar untuk mendorong agar setiap orang yang bekerja dalam sebuah perusahaan memberikan yang terbaik, berusaha menjadi karyawan yang high performance, produktifitas tinggi sehingga target dan tujuan dari perusahaan bisa terwujud.

Diyakini bahwa setiap karyawan akan memberikan performa yang terbaik hanya ketika dia merasakan keamaman, kenyamanan, ketenangan dalam bekerja setiap saat. Bukan sebaliknya, penuh dengan kekuatiran, ketakutan, berbagai bentuk ancaman yang sangat berpengaruh untuk bekerja dengan produktif.

Dalam praktek tidak selalu karyawan nyaman dan tenang untuk berkarya dan bekerja. Hal ini bisa dilihat dari berbagai indikator, antara lain, seperti hasil yang dicapai tidak sesuai target, turn-over karyawan tinggi, angka mangkir kerja tinggi, karyawan yang tidak disiplin, terjadi pemborosan di hampir semua karyawan.

Indikator-indikator ini sebagai pesan yang menjelaskan bahwa karyawan tidak memiliki trust kepada pimpinannya, atau bahkan tidak percaya kepada perusahaan tempat bekerjanya.

Ada sebuah hasil penelitian yang dilaporkan oleh Barometer Trust 2016 dari Edelman, dikalangan karyawan di Amerika Serikat menemukan sebagian besar karyawan memiliki rasa tidak percaya atau skeptis terhadap pimpinan dan perusahaan tempat bekerjanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun