Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Tidak Ada Tempat bagi KKB di NKRI, Kejar!

6 Desember 2018   14:16 Diperbarui: 7 Desember 2018   05:28 1439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://medan.tribunnews.com

Pastilah ini gangguan yang serius dan signfikan dalam melanjutkan proyek pembangunan untuk mengubah tanah Papua mengejar ketertinggalan pembangunan yang sangat jauh kebelakang.

Nampak ada kelalaian dari pihak manapun untuk menjaga dan mengawal setiap langakh proyek tarnas Papua itu.

Maksudnya adalah bahwa peringatan ulang tahun dari organisasi TPN-OPM pada tanggal 1 Desember 2018 menjadi kesempatan penting bagi mereka untuk melakukan aksi gangguannya.  Pada umumnya, peristiwa peristiwa gangguan keamanan dilakukan pada hari-hari perayaan tertentu.

Melihat cara anggota KKB sebanyak 50 orang itu, tidak bisa dipungkiri bahwa mereka melakukannya secara terencana. Bahwa akhirnya terjadi bentrok dengan pihak Tim Keamanan menjadi konsekuensi dari pengejaran mereka terhadap beberapa orang yang lolos dan bersembunyi di markas tentara.

III

Apa boleh buat, pertempuran sudah terjadi, peristiwa beradarah-darah sudah terjadi. Korban sudah berjatuhan, 31 orang dibantai, ditambah 2 orang tentara juga tewas. Dan meninggalkan luka yang dalam, trauma yang berat bagi korban dan keluarga, juga bagi para tentara yang bertugas di medan perang.

Inilah fakta-faktanya, sesuatu kenyataan yang harus dilihat secara bijaksana dalam derap dan gerak membangun tanah papua, dan membangun Indonesia. Itulah harga-harga yang harus dibayar oleh negeri ini demi perubahan yang harus nyata terjadi, dan kita belajar banyak hal dari peristiwa ini, antara lain :

1. Keterbelakangan yang dialami Papua sepanjang negeri ini meredeka, masih meninggalkan begitu banyak soal yang harus disentuh dan diselesaikan terlebih dahulu, atau secara simultan. Konsekuensi proses pembangunan masa lalu, memperlihatkan masih banyak kelompok yang terpisah, terpecah dan belum tersentuh oleh kenyamanan hidup dalam era pembangunan kemerdekaan negeri ini.

Mengidentifikasi semua persoalan kemasayarakatan di tanah Papu inilah yang lebih utama sebelum dilanjutkan dengan berbagai program pembangunan yang kedepan akan semakin massif adanya.

Harus dipahami bahwa, heterogeniotas yang dimiliki wilayah-wilayah papua menjadi dasar untuk menyentuh dan mengakomodir semua persoalan yang ada.

2. Munculnya KKB pimpinan Egianus Kogoya merupakan hal yang baik bagi peningkatan penanganan keamana di kawasan Nduga itu. Dengan kejadian ini, maka KKB Egianus sudah menunjukkan dirinya, dan dengan demikian tinggal dikejar oleh pihak keaman dan dituntaskan secara hokum maupun secara adat dan secara sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun