Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Janji Politik yang Membohongi atau Membodohi, RI Tidak Perlu Impor Apa-apa!

12 November 2018   20:49 Diperbarui: 13 November 2018   09:13 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.pollindo.com/kampanye-dan-propaganda-politik-menjelang-pilpres-2019/

Ah, ini semua sebetulnya orang sudah tahu tanpa diberitahu. Jadi ini buaya dikadalin atau kadal dibuayai, hehe...

Pidato yang lebih cocok sebagai sesumbar itu, tidak sulit bagi siapa saja untuk memahaminya, dan juga tidak sulit memeperoleh jawabannnya. Juga nampaknya tak sulit memahami mengapa pidato ini disampaikan dengan vulgarnya didepan publik. Bahkan detik.com mencatat beliau sering sekali mempidatokan hal yang sama, berkali-kali.

Orang tidak ada yang protes, mungkin karena sudah memahami karakteristik pemahaman dan alasan yang ada dibaliknya.

Pertanyaannya apakah publik percaya dengan janji itu? Saya tidak tahu, tetapi bila publiknya rasional, logis dan normal berpikirnya maka mereka pasti tidak percaya bahwa ketika beliau terpilih menjadi Presiden RI 2019 maka impor tidak ada !

Bila secara logika ekonomi dan bisnis tidak mungkin janji itu dapat dilakukan, mungkinkah ini sebagai pembodohan publik atau membohongi publik?

Seorang teman berkata, kalau membohongi berbeda. Ini sih namanya pembodohan, karena logika publik diputar balakan secara sengaja tentang sesuatu yang tidak benar dan tidak mungkin terjadi. Kalau kita tidak impor seperti pada zaman batu, lalu siapa yang mau kembali ke zaman batu?

Memahami jalan pikiran yang aneh ini, tidaklah sulit sebenarnya. Karena dalam jangka waktu sangat lama, sejumlah fakta yang ada bahwa hampir semua produk yang di konsumsi Indonesia adalah produk dari negara asing, modal asing, perusahaan asing. Sehingga seakan akan Indonesia tidak memiliki kedaulatan ekonomi dan kedaulatan bangsa dan negara.

Fakta ini, semua orang faham dan tahu. Lalu, apa yang salah dengan fakta itu. Karena sesungguhnya, itulah prestasi yang dibangun oleh bangsa ini selama 32 tahun dibawah rezim Orde Baru, Presiden Soeharto. Terlalu lama bangsa ini dijajah secara ekonomi karena kepentingan memelihara kerajaan rezim yang ada.

Tetapi menjanjikan bahwa negeri ini tidak akan butuh impor lagi, saya pikir itu tentu soal lain yang tidak serta merta bisa diterima dengan akal sehat dalam konteks Indonesia menjadi bagian penting dalam era globalisasi ini. Paling tidak dikawasan Masyarakat Ekonomi Asean, dimana Indonesia merupakan negara yang paling banyak penduduknya dari semua negara Asean.

Semoga pidato yang berani ini semakin mencerdaskan masyarakat negeri ini untuk sungguh-sungguh jeli dan cermat memilih pemimpin yang sungguh-sungguh memberikan harapan dan kehidupan dan bukan memberikan dan menawarkan ketakutan.

Yupiter Gulo, 12 Novermber 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun