Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membaca Peluang Bisnis dengan Rp. 2.461,1 Triliun RAPBN 2019

9 November 2018   20:55 Diperbarui: 10 November 2018   11:25 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/17/154810426/rapbn-2019-lebih-realistis

Peluang pada Belanja Pegawai:
Di Indonesia ini Pegawai Negeri Sipil, PNS atau ASN, jumlahnya sekitar 4,3 juta orang. Mereka dibiayai oleh negera melalui APBN setiap tahun. Bisa dibayangkan besarnya belanja yang harus dikeluarkan untuk semua ASN ini.

Untuk tahun 2019, besarnya belanja pegawai negersar berada pada angka 368,6 triliun rupiah, tahun ini ada angka kenaikkan sebesar 5% atau setara dengan 26,1 trilun rupiah. Angka belanja pegawai ini sekitar 30an% dari total RAPBN sebesar 2.61,1 trilun rupiah.

Belanja pegawai ini akan menjadi peluang bagi dunia bisnis untuk meresponsenya dengan pemenuhan kebutuhanh dari para ASN ini. Mulai dari kebutuhan sangang pangan, perumahan, pendidikan, sampai kepada investasi dan kebutuhan jasa-jasa lainnya.

Dipastikan dunia usaha dari berbagai sektor akan terus mengkaji untuk memberikan penawaran kepada semua ASN sebagai target market yang memiliki penghasilan yang bersumber dari APBN 2019 ini.

Peluang pada  Bidang Pendidikan
Sejak reformasi terjadi di Indonesia anggaran belanja untuk pembangunan bidang pendidikan di Indonesia sngat besar yaitu, 20% dari total RAPBN. Walaupun hasilnya belum terlalu signifikan untuk merubah wajah pendidikan di Indonesia, tetapi kebijakan ini terus dilakukanh dari tahun ke tahun. Dan dipastikan belanja bidang pendidikan ini menjadi peluang yang sangat besar dan siginfikan dalam dunia usaha.

Anggaran pendidikan tahun 2019 berada pada posisi angka sebesar 492,5 triliun rupiah. Meningkat dari banding tahun 2018 sebesar Rp. 432 trilun, dan pada tahun 2017 belanjanya sebesar 406,1 trilun rupiah.

Ini tentu peluang usaha yang sangat menantang dan tersebar diseluruh Indonesia mulai dari pusat hinggga ke daerah-daerah terpencil sekalipun. Dari total belanja tahun 2019,  sebesar 308.4 trilun rupiah akan menjadi jatah daerah diluruh wilayah Indonesia, dan hanya 163,1 triliun rupiah saja yang beredar di pusat, sebanyak 20 trilun rupiah untuk belanja pengembangan pendidikan nasional, dan sekitar 990 miliar rupiah untuk dana abadi penelitian.

Dipastikan akan sangat banyak program dan kegiatan yang akan melibatkan banyak pihak, terutama swasta atau perusahaan-perusahaan dalam melaksanakan semua rencana belanja itu. Dan inilah peluang yang tersedia bagi dunia usaha untuk diambil.

Peluang pada Bidang Infrastruktur
Bidang atau pembangunan infrastruktur merupakan  salah satu sektor yang banyak menarik perhatian pelaku bisnis usaha dan maupun jasa. Karena anggaran belanja yang dikeluarkan oleh pemerintah sangatlah besar, dan selalu meningkat dari tahun ke tahun.

Ini menjadi sangat penting dicermati, karena dalam era kepemimpinan Kabinet Kerja dari Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla, bidang infrasatruktur menjadi pusat perhatian oleh semua orang. Tidak saja dunia usaha dibidang pengadaan jasa dan barang bidang infrastruktur, tetapi juga para politisi yang melihat ada "peluang" empuk sebagai sumber eksplorasi yang harus digarap secara khusus.

Untuk tahun anggaran 2019, anggaran belanja untuk sektor infrastruktur berada pada angka sebesar Rp. 420,5 triliun, meningkat sedikit ketimbang tahun sebelumnya 2018 yaitu Rp. 410,4 trilun. Ini angka-angka budget yang raksasa yang akan diimplementasikan pada bidang-bidang utama mendorong perubahan Indonesia secara lebih mendasar dan menyeluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun