Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mengaku Profesional tetapi Tidak Paham tentang Profesionalisme

2 November 2018   15:40 Diperbarui: 3 November 2018   10:58 3237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika OTT KPK ke 100 Kepala Daerah terjadi, pada Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra pada tanggal 24 Oktober 2018 yang lalu, saya menjelaskan kepada mahasiswa di kelas bahwa itulah contoh konkret Bupati yang tidak profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Padahal, bupati Cirebon ini termasuk yang dianggap berhasil atas pembinaannya pada ASN di lingkungan wilayahnya, yang menerapkan EQ dalam pembinaan ASN-nya.

Dan dengan demikian, puluhan bahkan ratusan Kepala Daerah di Indonesia, sebutkanlah Bupati, Wali Kota, Gubernur, bahkan sejumlah Anggota Legislatif dan juga beberapa Menteri di waktu yang lalu, mereka tidak profesional dalam menjalankan tugas yang diberikan kepadanya.

https://usbcraft.com/artikel/kami-menolak-suap-dan-markup/
https://usbcraft.com/artikel/kami-menolak-suap-dan-markup/
Kata profesionalisme memang begitu mudah diucapkan dan bahkan begitu gampang orang menganggap diri profesional, atau dicap dan dinobatkan sebagai profesional dalam menjalankan tupoksi, tugas pokok dan fungsinya. Namun dalam praktik, profesionalisme yang diharapkan sangat jauh berebeda dengan kenyataan.

Banyak orang sudah mereduksi makna dan arti pentingnya sebuah kata profesional atau profesionalisme, yang sesungguhnya merupakan jawaban dari harapan orang untuk mewujudkan sesuatu mimpi banyak orang dalam sebuah organisasi atau komunitas.

Ada orang menganggap diri, bahkan mempromosikan diri sebagai profesional tetapi perilakunya, moralnya, dan sifatnya sangat tidak profesional, bahkan sangat memalukan dan mereka malah menjadi batu sandungan bagi banyak orang. 

Mereka tidak lagi menjadi sumber motivasi dan inspirasi banyak orang. Mereka malah menjadi perusak kehidupan komunitas, untuk menyebutkan para koruptor yang tertangkap dan belum tertangkap sebagai contoh konkret.

Apa yang dimaksud dengan Profesional?

Teman baik saya Profesor Rudy Tarumingken, Guru Besar di IPB dan Mantan Rektor Universitas Kristen Krida Wacana, UKRIDA Jakarta, pernah menjelaskan dengan sangat detail dan sederhana tentang makna dari kata profesional itu. 

Namun, yang sangat saya ingat dari penjelasannya adalah bahwa "profesional itu dapat dilihat dan diukur dari hal-hal yang paling kecil dan sederhana". Profesional sangat sensitif terhadap hal kecil yang sebetulnya sangat penting dan mendasar. Tetapi, tentu saja bukan hanya hal yang kecil, karena ada aspek lainnya yang menjadi ciri utama dari seseorang yang dianggap profesional.

Yang jelas seorang profesional harus memiliki sebuah profesi, sehingga dia disebut profesional, yang ditekuni dan dilakukannya dengan persyaratan dan tuntutan kemampuan yang sangat tinggi dengan tetap memegang teguh nilai-nilai moral sebagai pengarah dan menjadi basis seluruh kegiatan yang dilakukannnya.

Bisa juga dirumsukan secara bebas dalam bentuk lain bahwa seornag profeisona itu adalah orang-orang yang menjalankan hidupnya dengan cara mempraktekkan skill atau keterampilan yang dimiliki dengan keahlian tertentu dalam sebuah kegiatan atau program

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun