Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kekuatan Memberikan Persembahan

7 Oktober 2018   16:50 Diperbarui: 7 Oktober 2018   18:30 1416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kudapanpagi.wordpress.com

Dan oleh karenanya maka seseorang mengucapkan syukurnya dalam bentuk memberikan persembahan dengan sejumlah uang yang disisihkannya dari penghasilannya. Memberikannya kepada Tuhan melalui kantong pengumpulan persembahan.Ini sungguh sangat mendasar, menarik dan tentu powerfull. Karena memberikan persembahan itu tidak melihat manusia yang akan menerima persembahannya, tetapi langsung kepada Tuhan. 

Artinya, pada saat seseorang menyerahkan persembhannya itu, disitulah terjadinya "perjumpaan dengan Tuhan" sehingga hidupnya betul-betul berada dalam relasi yang nyata-konkrit dan penuh makna. Seseorang merasakan kebahagiaan yang sangat dalam, dan kedamaian yang sangat luas serta hati yang diliputi oleh kegembiraan bahwa hidupnya bersama dengan Sang Pemberi Kehidupan itu.

Inilah yang saya sebutkan sebagai kekuatan memberikan persembahan akan menjadi energy tambahan yang luar biasa yang dimiliki oleh seseorang. Ibarat mengisi tangki minyaknya menjadi penuh setelah memberikan persembahan sehingga siap dengan penuh semangat melanjutkan perjalanan hidup seminggu kedepan. Atau ibarat mengisi baterei yang semula kosong, maka setelah memberikan persembahan, batereinya menjadi penuh dan siap untuk memberikan energy kehidupan yang baru.

Kedalaman penghayatan seseroang bagiamana hubungannya dengan  Tuhan yang diyakini dan diimaninya akan tercermin melalui memberikan persembahan yang dimiliki. Selain bukan selalu dari sisi jumlah tetapi juga konsistensi, sikap hat-pikiran dan jiwa ketika memberikannya. 

Persembahan seorang janda miskin yang memberikan persembahan dari seluruh kekurangannya (Injil Lukas di pasal 21) telah menjadi kekuatan dan inspirasi bagi setiap orang untuk memberikan persembahan itu. Kisah ini telah menjadi kesakisn banyak orang di berbagai belahan dunia bagaimana mereka memberikan persembahan ketika tak memiliki apapun secara material, tetapi Tuhan selalu memberikan response yang sangat kuat dan tepat waktu.

Memberikan persembahan tidak pernah mempersoalkan siapa yang akan mengelola dan bagaimana mengelolanya dan disalurkan kemana persembahan yang dikumpulkan itu. Walaupun banyak kisah dan kejadian penyelewengan tentang pengelolaan persembahan di gereja tetapi umat atau jemaat tidak pernah terganggu dan surut semangatnya untuk tetap setia memberikan persembahan kepada Tuhan.

Bentuk dan Jenis Persembahan

Dalam perkembangannya, persembahan itu berkembang dalam berbagai bentuk yang diatur dan dikelola oleh setiap gereja sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang dihadapi masing-masing komunitas jemaatnya.

Ada persembahan persepuluhan, ada persembahan bulanan, persembahan syukur, persembahan diakonia, persembahan khusus, persembahan pembangunan gereja, dan masih banyak lagi yang lain.  

Dan sangat mungkin antara satu gereja dengan gereja lain berbeda-beda pola dan jenis persembahan yang ditawarkan kepada anggota jemaat gerejanya. Walaupun banyak macamnya, namun satu hal difahami bahwa semua kebutuhan bagi terselenggaranya kegiatan sebuah gereja datangnya dari persembahan anggota jemaatnya.  

Ini sangat penting, karena sesungguhnya berkembang atau mundurnya sebuah kehidupan gereja tergantung dari semua anggota jemaatnya. Ini yang utama harus dikelola dengan benar dan baik. Sumber-sumber yang datangnya dari luar persembahan, itu hanya penopang keberlangsungan kehidupan dalam gereja itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun