Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Karakter Pembawa Perubahan, Hindari Menjadi NATO, NADO, atau NACO

24 Juli 2018   17:27 Diperbarui: 4 Agustus 2018   06:16 2011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://noticias.universia.edu.pe/cultura/noticia/2017/01/20/1148606/10-terminos-emprendedor-debe-conocer.html

Jenis orang yang dibutuhkan adalah mereka yang mampu menerapakan prinsip PDCA, singkatan dari Plan -- Do -- Check, and Action. Sebuah sikap yang harus dimiliki oleh orang yang membawa perubahan nyata, yaitu tidak hanya sekedar membuat rencana dengan berbagai startegi dan taktik tetapi juga melaksanakannya secara konkrit.

PDCA merupakan sebuah system yang terus berulang dalam menjalankan bisnis, dan dikerjakan secara ketat dan dalam level yang "high performance". Ini bisa dicapai karena keempat komponen itu tidak terpisah tetapi menyatu dalam tindakan.

Sebagai contoh, penerapan komponen C (Check) menjadi kunci agar situasi tidak menjadi kritis dan menjadi masalah besar, karena diikuti dengan A (Action) untuk menyelesaikan situasi kritis itu.

Dalam praktek, masalah yang dihadapi oleh suatu organisasi karena miskin tindakan, dan uapaya yang dilakukan lebih banyak pada tataran analisis saja, meurumuskan masalah saja, dan tidak cepat mengambil action. Karena justru tindakanlah yang akan menyesaikan masalah dan bukan rumusan masalahnya sendiri.

PDCA merupakan cara yang paling ampuh untuk menghindari jenis manusia Nato, Nado dan Naco. Pengusaha-pengusaha, para Entrepreneuers yang berhasil, merupakan contoh-contoh manusia yang secara konsisten menggunakan prinsip pdca dalam menjalankan usahanya.

Bertindak Dahulu Baru Bicara

Untuk menjadi seorang manusia yang mampu memiliki jiwa PDCA, maka kebiasaan harus dirubah dan dibangun kembali menjadi pribadi yang selalu fokus pada tindakan. Bila perlu, jangan bicara dulu tetapi lakukan dulu baru bicara. Bicara dulu lalu baru tindakan mempunyai perbedaan yang sangat besar dengan tindakan dahulu baru bicara.

Orang yang bertindak dahulu baru bicara selangkah lebih maju ketimbang orang yang bicara dahulu baru bertindak. Betindak dahulu, walaupun salah tindakannyaa tetapi dia sudah tahu dimana kesalahan dan kelemahannya sehingga tindakan berikutnya dipastikan akan berhasil. Bertindak dahulu mendorong seseorang untuk melakukan kalkulasi resiko yang mungkin dihadapinya, sehingga dalam tindakan akan mampu menghitung secara tepat kemungkinan yang didapatkannya. Sesuatu yang tidak pernah dicapai oleh orang yang hanya bicara dahulu baru bertindak.

Itu sebabnya, bisa dimengerti mengapa pengusaha atau orang-orang yang sukses itu disebut "risk taker" atau pengambil resiko. Karena bertindak dahulu baru bicara sama saja mengatakan bahwa saya akan buktikan dahulu peluang kegagalannya baru saya akan bicara kepada Anda.

Ibarat seseorang yang baru belajar naik sepeda, maka resiko yang mungkin akan dialami adalah terjatuh dari sepeda, dan badannya bisa luka, berdarah-darah  dan atau bengkak. Ketika dia mampu menghadapi resiko tersebut maka dia akan memiliki keberanian untuk terus mencoba naik sepeda. Dan pengalaman menyaksikan bahwa resiko yang muncul biasanya jauh lebih kecil dari apa yang dibayangkan.

Agar menjadi seorang pribadi yang memiliki kebiasaan yang berorientasi pada action, maka nasehat dari Stephen Covey (2004) dalam bukunya 8 Habits of Highly Effective People, perlu dipedomani. Covey menyebutkan ada delapan kebiasaan yang sangat penting agar hidup ini efektif, yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun