Piala Dunia 2018, kompetisi sepak bola sejagad, yang diikuti oleh 32 Tim Dunia yang hebat-hebat, segera akan berakhir malam ini dan besok malam. Permainan dan kompetisi, harus berakhir, untuk diteruskan pada 4 tahun kedepan. Anda bersyukur telah menjadi bagian dari fenomena sejagad ini, walaupun hanya sekedar penonton setiap malam didepan televisi Anda, ditemani oleh malam yang gelap, dan dengan teman setia Kacang Garuda, karena jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.
Nanti malam, Sabtu tanggal 14 Juli 2018 pukul 21 perebutan tempat ketiga antara Inggris dengan Belgia. Dan Besok malam, Minggu 15 Juli 2018 pukul 21 puncak perhelatan Piala Dunia 2018, memperebutkan Juara-1 antara Perancis versus Kroasai.
Teman dan sahabat saya mengirimkan pesan-pesannya untuk memuat sejumlah catatan pentingnya mengikuti, mengamati, menghayati dan menikmati Piala Dunia 2018. Mister Yulius Bulan, pencinta olah raga bola dan pemain local tenis lapangan menuliskan catatan pinggirnya buat tentang Piala Rusia 2018 ini. Di balik drama-drama memukau ada beberapa catatan pinggir yang luput dari esensi keseluruhan event akbar 4 tahunan ini.
Pertama, perhelatan Piala Dunia 2018 ini, bila dicermati dengan baik ada yang hilang! Yaitu 'kehilangan' beberapa perusahaan sponsor yang lekat dengan olahraga adu sepak ini. Yang selama ini sebetulnya tidak pernah absen dari Piala Dunia. Sebutkan misalnya, Philips, Samsung. Sementara itu, muncul perusahaan raksasa dari Negeri Great Wall, seperti Hisense, Wanda dan Vivo.
Kedua, bila mengikuti dengan tekun dan tanpa absen menonoton laga Piala Dunia 2018 ini, dapat dirasakan bahwa di Piala Dunia kali ini juga beberapa Tim besar nan mapan seperti kehilangan roh dan filosofis sepak bolanya. Sesuatu yang sangat aneh dan mengherankan. Coba lihat dan sebutkan saja Mesin Diesel sudah tidakk cocok cocok lagi untuk mendorong Panser, Goyang Samba tergerus oleh dentuman Youtube, dan Gaya Tango terhuyung-huyung oleh Hiphop.
Perhatikan pula gaya kiper yang garang dalam menggalang pertahanan dari gempuran lawan sekelas Peter Schmeichel, Hans van Breukelen, dan Oliver Kahn. Seakan-akan lenyap nan sepi, pun seperti lenyap ditelan beruang merah tanpa bekas, dan lihat, produktifitas gol juga sangat minim.
Ketiga, walaupun ada pergeseran bisnis sponsor Piala Dunia 2018 ini, dan sejumlah Tim Besar kehilangan roh dan jiwa sepokbolanya, namun yang menggembirakan adalah munculnya sebuah faktor dominan dalam laga bola sejagad ini, yaitu  "sebagai pencinta evolusi adu lari, adu dribble, dan adu betis ini adalah mengkristal seakan menjadi sebuah sistem permainan massif yang baru, atau semacaam, alian "Totaal Voetball" !?. Kalau Anda setia menonton, boleh keberatan dengan kesimpulan ini.Â
Tapi perhatikan bahwa semua laga tim kali ini hampir tidak Nampak dan ditemukan "sistem zoba marking, man to man marking". Akibatnya adalah "pemain sekelas Messi, Lukaku malah seperti kebingungan, yang mana biasanya mereka bisa melakukan penetrasi gerakan tanpa bola. Nyatanya tidak tampak karena tdk ada 2 sistem di atas. Apa yang terjadi? Apakah memang ada perubahan strategi dalam memenangkan laga bola sejagad ini ?
Bahkan Piala Dunia 2018 Russia masih membuktikan ribuan orang datang berduyun-duyun kesana untukt menonton langsung acara akbar ini. Bahkan ada banyaka keluarga yang sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri untukmenjadi bagian dari Piala Dunia 2018 yang hanya sekali dalam 4 tahun saja.