Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

"Habits" Menunda-nunda, Menjadi Penyakit Kanker dan Musuh Utama Keberhasilan

30 Juni 2018   00:33 Diperbarui: 30 Juni 2018   14:04 3099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I

Ketika saya masih sekolah dasar dahulu pada era tahun 1960an, buku tulis bergaris yang biasa digunakan, pada kulit belakang selain ada daftar operasi bilangan perkalian - tambah - kurang  dari satu sampai sepuluh, juga ada satu kalimat motivasi yang saya tidak pernah melupakan. Tulisan motivasi itu adalah kurang lebih "Don't wait till tomorrow what you can do to day!". Kalau saya terjemahkan bebas kurang lebih berarti "jangan menunggu sampai besok apa yang bisa Anda kerjakan hari ini!"

Ungkapan bijak nan motivasional ini sungguh memiliki makna yang dalam dan mendasar, karena mencerminkan kebiasaan banyak orang dalam melakukan pekerjaannya setiap hari. Kebiasaan ini adalah penundaan atau senangmenunda-nunda sesuatu untuk dilakukan dengan segera. Dan merasa masih ada banyak waktu untuk melaksanakannya, sehingga cenderung mengerjakan hal-hal lain yang sesungguhnya tidak ada manfaatnya.

Apabila sikap menunda-nunda mengerjakan sesuatu telah begitu akut bahkan sudah menjadi kebiasaan, maka boleh disimpulkan sebagai sebuah "penyakit sikap dan perilaku yang menghambat kemajuan dan keberhasilan hidup seseorang". Kebiasaan menunda melaksanakan sesuatu menyebabkan seseorang cenderung menjadi pemalas, karena masih masih banyak waktu sehingga bisa ditunda. Sangat mungkin, banyak orang gagal dalam hidup, atau tidak maksimal hasil yang dicapai karena kebiasaan akut menunda-nunda melakukan pekerjaan.

Secara harafiah, dapat didefiniskan bahwa menunda-nunda berarti selalu atau berkali-kali menunda; mengulur-ulur waktu; memperlama: kalau kamu selalu menunda-nunda pekerjaan, tentu akan lebih berat lagi mengerjakannya dan ini tidak akan menguntungkan sama sekali.

II

Pemilik Microsoft, salah satu orang terkaya di dunia Bill Gate pernah mengatakan bahwa "apabila memiliki sebuah gagasan atau ide, kalau tidak dilaksanakan dalam 24 jam maka ide itu akan hilang". Yang hendak ditegaskan oleh Gate adalah bahwa sesungguhnya, setiap orang selalu memiliki gagasan atau ide-ide besar nan brilliant, tetapi seringkali gagasan itu hanya disimpan saja dalam pikiran dan tidak pernah di tindaklanjutin. Akibatnya  ide-ide yang bagus berlalu dan mati begitu saja.

Itu sebabnya, Bill Gate, selalu mendorong setiap orang untuk terus belajar, rajin membaca dan menuliskan ide-idenya. Kebiasaan ini menjadi bagian dari keberhasilan bisnis dan kehidupannya. Bill Gate yang merupakan salah seorang tokoh filantropi dunia, yang sangat rajin membantu masyarakat lemah diberbagai negara di dunia memiliki beberapa prinsip hidup yang patut ditiru,

  1. Terus Belajar
  2. Pandang Jauh Ke Depan
  3. Inovasi Dan Kreativitas
  4. Take Action
  5. Fokus Pada Kompetensi Diri
  6. Tidak buang-buang waktu
  7. Kerja Tim
  8. Kecepatan

Dari kedelapan prinsip yang dikerjakan oleh Bill Gate, sama sekali tidak ada aspek kebiasaan menunda, apalagi menunda-nuda melakukan sesuatu. Point kedelapan menegaskan pentingnya "kecepatan" dalam menjalani kehidupan dan bisnis. Karena ini menyangkut persaingan pasar yang semakin keras, ketat, dan meningkat terus menerus. Hanya mereka yang memiliki kecepatan tinggi yang bisa meraih kemenangan dalam pasar. Dan dipastikan bahwa yang memiliki kebiasaan menunda sesuatu maka akan hancur dan digilas oleh ganasnya persaingan hidup.

III

Dalam praktek nampak  ada dua jenis penundaan yang sering dilakukan oleh banyak orang. Pertama, penundaan yang menyebabkan tidak pernah akan mengambil langkah awal untuk mengerjakannya, dan kedua adalah menunda yang menyebabkan tidak mampu menyelesaikan tugas yang seharusnya dituntaskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun