Hidup yang Sesungguhnya itu Sebuah Perlawanan untuk Dimenangkan

PERLAWANAN

Apakah Anda menyadari bahwa hidup Anda merupakan perlawanan terus menerus tiada henti ?
Ada kalanya Anda berhenti melawan, artinya Anda menyerah.
Menyerah berarti Anda dikendalikan dan bukan mengendalikan.

Tuhan itu selalu memberikan Anda kesempatan untuk maju dalam kehidupan Anda.
Tuhan mau agar Anda bertumbuh terus menerus.
Tuhan mau agar Anda mencapai potensi penuh Anda.
Itu artinya, Tuhan mau agar Anda mau melangkah terus maju dan bukan mundur.
Namun tantangannya adalah bahwa langkah Anda tentu tak mudah, sebab memang langkah pertama yang sulit tetapi menentukan langkah selanjutnya. Karena tanpa langkah pertama tiada langkah selanjutnya.
Setiap Anda melangkah maju, musuh Anda akan menentang Anda.
Musuh Anda akan mempersulit Anda agar Anda tidak maju dalam hidup.

Seorang Rasul pernah  mengalami hal yang sama, namun dia memotivasi dirinya dengan sangat kuat. Dia mengatakan bahwa  "Banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yanag besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang"

Rahasianya dan kuncinya sungguh sangat sederhana saja.
Anda diminta tetap melangkah dalam keyakinan iman Anda saja dan bukan iman orang lain.
Ambillah sikap meneguhkan hati dan tetaplah melakukan apa yang harus Anda lakukan karena keyakinan itu.
Teruslah berdoa, memahami Saabda KhalikNya, rajin dan konsisten bersekutu bersama orang lain.
Tetap dn fokuslah berjalan dalam naungan kasih dan langit pengampunan yang penuh limpahan.
Fokus dan jagalah  kelembutan hati Anda agar mampu cair dalam situasi sulit apapun
Tetaplah ucapkan dan senandungkan kata yang penuh harapan, semangat  dan kemennagan hidup yang sudah disediakan buat Anda

Ingat, sebab apabila hal ini tetap Anda kerjakan dengan fokus dan konsisten
Maka Anda akan semakin tegar, dan musuh tidak berani mendekati Anda.
Sehingga langkah Anda akan tetap maju, maju dan maju.

Untuk itu,

Tetaplah fokus dan penuh sukacita apapun situasi Anda
Karena kemenangan Anda sudah didepan !

Mengingat dengan sungguh mendalam dalam kesedihan hati,  seorang sahabat sangat baik yang sedang berada diujung kehidupan karena menderita stroke berat tiga malam silam. Sebuah peristiwa yang sangat luar biasa mendadak. 

Semuanya berjalan lancar, sehat walafiat namun dalam setumpuk agenda kerja penting dan mendesak. Akhirnya kamu terjatuh, terkapar, tanpa suara, tanpa pesan dan berita buat istri dan anak-anakmu, pun kepada sahabat-sahabatmu. Sebagai sahabat ingin memperebutkanmu. Tetapi Sang Khalik pemilik langit bumi dan seisinya, memiliki garis lain. 

Malam ini, seperti tiga malam yang lalu, saat kamu jatuh kedalam pelukan maut Heavy Stroke, saat tinggal mesing penopang hidupmu menjagai malammu. Saya mengingatmu sahabatku.