Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bukan Pakar dan Konsultan dengan "Bola Kristalnya", tapi yang Anda Butuh Literasi Keuangan

4 Juni 2018   19:47 Diperbarui: 9 Juni 2018   01:32 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Apakah Anda percaya bahwa  Anda termasuk seorang pakar keuangan ?. Robert Kyosaki memberi nasehat begini, "banyak pakar keuangan tampak memiliki bola krital". Dan Anda akan mendengar mereka berkata, "ini saat tepat untuk membeli saham teknologi", atau nasehat lainnya "harga saham akan naik sebsar 10% tahun ini!".

Percayakah Anda dengan nasehat si pakar itu dan kemudian Anda langsung melakukan eksekusi untuk melakukan investasi di saham. Lalu, membeli saham-saham yang diramalkannya akan menaik ? Dan kemudian menunggu pada hari-hari sesudahnya tentang harapan kenaikan harga saham-saham yang sudah dibeli.  Hasilnya kira-kira seperti apa ? . Pilihan hasilnya, bisa  betul-betul naik sesuai ramalan si pakar, atau turun ke bumi melawan ramalan si analis, atau malah harganya stagnan tak bergeming alias diam-tak bergerak !?

Siapapun yang sudah melakukan investasi di Saham, apakah seorang Investor atau seorang trader, pastilah mengalami situasi diatas. Bukan hanya sekali, bahkan berkali-kali. Baik dengan meminta nasehat analis sang pakar konsultans, maupun dan pada akhirnya lebih sering dengan melakukannya sendiri saja. Pengalaman setiap investaor sangat bervariasi dan nyaris tidak ada pengalaman yang persis sama diantara semua pemain di bursa efek sahaam itu.

Apabila besaran investasinya jumlahnya relative kecil mungkin saja tidak terlalu sulit untuk mengambil keputusan, tetapi, bila jumlah investasi yang digelondorkan sangat besar, tentu saja berpikir dan berhitungnya bisa akan lebih serius dan intens sebelum membuat keputusan akhir.

Nasehat Warren Buffet :

Membaca pergerakan harga saham dipasar, naik atau turun atau tidak bergerak, memang gampang-gampang susah. Nyaris tidak ada formulasi atau rumus yang jitu atau mujarab 100% tepat seperti yang diharapkan.  Setiap orang mempunyai jurus masing-masing yang pasti berbeda-beda, sesuai dengan jam terbang, penguasaan informasi, pengetahuan dan skill yang merupakan kombinasi dari semuanya itu.

Ketika seorang investor sangat ingin berinvestasi di bursa efek tetapi tidak memiliki data atau informasi yang memadai untuk mengambil keputusan, biasanya dia mencari analis atau pakar yang bisa memberikaan nasehat baginya, seperti yang di kemukakan oleh Robert Kyosakit pada bagian awal tulisan ini.  Disana akan ada kontrak dan kerjasama antara investor dan si konsultan. Pada level tertentu memang, si investor akan sangat tergantung kepada si konsultannya sedemikian rupa sehingga konsultan menjadi "tukang ramal" bagi perkiraaan harga saham yang akan terjadi besok, lusa datau bulan depan.

Hati-hati, si Robert Kyosaki mencatat nasehat pentig dari  Mbah Warren Buffet, yang mengatakan bahwa  prakiraan atau peramalan  memberitahu Anda lebih banyak tentang si-peramal daripada perkiraannya. Yang ia maksudkan adalah bahwa banyak peramal memiliki agenda yang mencerminkan kepentingan orang siapa yang membayar mereka !. Artinya,  jika mereka dibayar untuk menjadi positif, mereka akan positif. Jika mereka dibayar untuk menjadi negatif, mereka akan negatif.

Nasehat ini sungguh sangat mencengangkan bukan. Bahwa si peramal keuangan atau investasi juga mempunyai kepentingan yang tidak terpisahkan dalam memberikan nasehat kepada investor. Posisi ini sangat mungkin terjadi, karena pada dasarnya, apapun keputusan investasi yang dilakukan itu sepenuhnya menjadi tanggungjawab dari si investor sendiri dan bukan si analis, atau si pakar atau si konsultan. Perannya adalah hanya memberikan "arahan" saja. Dan dengan demikian, segala resiko kerugian yang muncul itu sepenuhnya ditangan si investor.

Kalau demikian, siapa yang tetap untung ?.  Yang jelas, kalau harga-harga saham yang dibeli turun yang rugi adalah si investor. Apakah peramal juga rugi ? tentu tidak, karena dia harus tetap dibayar sesuai nasehatnya, apakah untung atau rugi itu resiko investor. Kalau begitu dimana dong fungsi "bola-kritaal" ajaibnya ? Yang bisa meramalak apa yang akan terjadi ?

Bola Kristal itu Tidak Ada !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun