Mohon tunggu...
Yuyun Suminah
Yuyun Suminah Mohon Tunggu... Seorang guru, penulis, pendongeng dan reporter

Seseorang yang memiliki hobi menulis dan membaca, aktivitasnya selain sebagai seorang guru, pendongeng, reporter di Komunitas Remaja Smart with Islam

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Menyiapkan Generasi Taat, Gaul, dan Sehat

12 Mei 2025   22:52 Diperbarui: 14 Mei 2025   10:32 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Anak gaul. (Sumber Gambar: Freepik.com via kompas.com)

Gaul itu katanya yang mengikuti tren kekinian, dari ujung rambut sampai ujung kuku semua yang dipakai barang-barang brended. 

Penampilannya katro, wong ndeso, cupu disematkan istilah tidak gaul "horor". Apa lagi hari gini tidak punya pacar, siap-siap gelar "tidak laku" akan kita terima.

Apa lagi saat ini semua serba sekuler-liberal (menjauhkan peran agama dari kehidupan-serba bebas) tak sedikit para generasi bangsa terbawa arus, kasus tawuran, narkoba, kenakalan remaja lainnya kerap terjadi. Berbagai program pum dilakukan untuk menyelesaikan anak-anak yang "troble maker" yang sulit diarahkan.

Seperti yang dilakukan oleh gebernur Jawa Barat yang akrab di sapa KDM (Kang Dedi Mulyadi) yang membuat kebijakan anak-anak troble maker tersebut dididik di barak-barak militer. Seperti yang sudah berjalan di Purwakarta sebanyak 40 anak dididik di barak TNI untuk dibina. (Kompas.com 30/3/25)

Problem mereka selain karena pergaulan yang bebas seperti tawuran, bolos sekolah dan lainnya. Sebenarnya gaul boleh saja selama kita tahu batasan yang harus kita pegang yaitu syariat Islam. 

Halal haram jadi standar perbuatan kita. Jangan sampai gaulnya kita dinodai dengan maksiat. Sebut saja aktivitas pacaran. Pacaran adalah aktivitas yang dilarang oleh agama, biasa yang dilakukan oleh sebagian pemuda dan pemudi yang menurut mereka meluapkan rasa kasih sayang.

Yang berawal dari pacaran, berzina, hamil diluar nikah karena belum siap menanggung malu akhirnya melakukan aborsi. Rasa menyesal dan bersalah membuat hidup tidak nyaman akhirnya solusi puntasnya dengan mengakhiri hidup, bunuh diri.

Realita, yang sering kita jumpai banyak fakta diluaran sana kejadian serupa dampak dari kemaksiatan yang diawali dengan pacaran. 

Seharusnya kejadian tersebut dijadikan pelajaran oleh kita para generasi muda. Betapa bahayanya dari aktivitas pacarantersebut. Jika gaulnya sudah tidak sehat, jadinya kemaksiatan yang terus dilakukan.

Maka, kita sebagai generasi muda muslim, wajib tahu gaul sehat ala Islam itu yang seperti apa. Rambu-rambu apa yang jadi patokan perbuatan kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun