Plato Belum Selesai

"Kebajikan adalah pengetahuan"

Akan ku awali dari kutipan Bab pertama sebuah buku bergenre hystoris of filosofer

Tak ada seorang pun memiliki hak pribadi, kecuali apa yang benar-benar penting. Kemudian, tak seorang pun memiliki gudang atau tempat penyimpanan yang tertutup bagi semua yang datang... Mereka harus siap berbaur, hidup dalam pola makan bersama, seolah-olah berada di tanah lapang... Hanya mereka itulah yang berani untuk tidak terikat dengan emas atau perak atau bahkan menyentuhnya, alih-alih satu atap dengan keduanya.

Menjadi tanyaku, APAKAH ini merupakan gambaran perintah agama yang syarat akan hikmah? atau gambaran kelompok komunis dalam latihan untuk sebuah misi rahasia? atau bahkan ini hanya sebuah cerita FIKSI ilmiah mengenai manusia bumi yang mempersiapkan perang luar angkasa? sesungguhnya ini merupakan syarat Plato untuk kelas pemimpin dari Republiknya yang ideal. (Republic, Buku III, 415E).

Pasti akan kuawali dari seorang filsuf terkenal, dihormati, dirujuk diantara filsuf-filsuf barat lainnya, ia ada di Athena pada abad ke IV SM yaiut Plato. sepanjang sejarah hingga saat ini pujian terhadap Plato telah diekspresikan dalan berbagai macam kiasan, bermacam julukan seperti bapak filsafat barat; putra dari Dewa Apollo; pemain drama dan penyair yang mengagumkan, dipandang akan keindahannya mengembangkan seluruh kehidupan manusia; seorang ahli spriritual, sebelum Yesus dan St. Paul, yang mengungkapkan kebajikan, cinta, dan keindahan; 

ia dikatakan sebagai ahli moral dan filsuf sosial terbesar sepanjang masa. Filsuf dan ahli Matematika Inggris, Alfred North Whitehead, mengatakan bahwa filsafat barat hanyalah serangkaian catatan kaki bagi Plato. Penyair dan filsuf Amerika Ralph Waldo Emerson berkata. "Plato itulah filsafat, dan filsafat adalah Plato," dan juga "di luar Plato, segala hal masih tertulis dan diperdebatkan diantara para pemikir"

Sejarah Hidup Plato

Kita lepaskan nama besar beserta berbagai macam julukan Plato akibat prestasi besar filsafatnya, kehidupan Plato menampilkan beberapa konflik tragis karena kehancuran dari Athena, kekalahan dalam perang dan kemunduran secara terus menerus. Plato hidup di akhir masa keemasan Athena atau masa Pericles nama penguasanya saat itu. Masa keemasan tersebut hanya bertahan antara 445-431 SM di nilai beberapa masyarakat dunia sebagai kota yang sempurna untuk peradaban manusia, ketika itu Athena sebagai teladan dan model untuk kota lainnya, kecuali mungkin Yarusalem. 

Namun, hubungan dengan Yarusalem  disini bukan Athena sebagai kota ideal melainkan hanya dalam hal menghormati, menghargai terhadap orang-orang besar yang hidup disana dan perisitiwa-peristiwa suci disana. Athena bukan sekedar dipandang dari segi diatas namun Athena adalah teladan demokrasi pertama. ia adalah kota yang dipengaruhi keunggulan pemikiran seperti pengetahuan tentang tubuh manusia, filsafat, seni dan ilmu pengetahuan lainnya.Patutlah Kira menaruh rasa empati pada kotaini karena kekalahan tragisnya.

Pada abad ke V SM, Athena telah menerapkan demokrasi, terlihat dari pertentangan antara keluarga aristokrat (pemilik tanah dengan jumlah besar).  Pericles dengan bijak menegakkan kesamaan hak politik antara semua warga, tak luput para aristokrat, maupun si kaya atau si miskin ( kecuali perempuan dan budak ), disini pericles berusaha memperluas dan mempersatukan kekaisaran negara kota Athena dengan egaliterianisme, persamaan hak warganya yang diatur hukum.