oleh. Yunriza
Dipersembahkan khusus untuk Hari Pahlawan
Dibawah sinar teriknya matahari siang itu dengan keringat bercucuran,Tole menyeret dan melangkahkan kakinya menuju pohon sawit di pinggir jalan untuk beristirahat sejenak melepaskan lelah.
Sambil duduk lesehan di bawah sawitan, dia memijit kakinya yang sudah terasa pegal dan terasa berat untuk melangkah, tak terhitung kilo meternya kaki kecilnya itu berjalan menyusuri  desa menjajakan layangan buatannya sendiri.
    *****  Â
     Namanya Ono Tole, biasa dipanggil Tole duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar Ayahnya hanya seorang buruh harian yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.
Kadang ia memanen sawit, kadang brondolan, kadang, cari rumput untuk pangan  ternak  bagi yang membutuhkan.
Terkadang  jadi kuli pasar dengan upah yang tidak seberapa, yang penting dapur istrinya tetap ngebul setiap hari.Â
Istrinya seorang ibu rumah tangga yang terkadang juga ikut membantu suami nya bekerja di sawitan apabila banyak brondolan yang harus dikumpulkan.
Tole mempunyai adik  perempuan yang masih kecil, semenjak pandemi ini ibunya sering ikut ayahnya bekerja, giliran Tole yang mengasuh adiknya.
   *****