Mohon tunggu...
Bachtiar Yunizel
Bachtiar Yunizel Mohon Tunggu... Administrasi - Sales Communication Coach

Founder Citra Reksa Tama Education & Business Event, Sales Communication Coach, Trainer lapangan para penjual Sang pembelajar menulis sejak 1993

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Niat itu adalah Visi ?

12 September 2018   20:46 Diperbarui: 4 Juli 2021   16:23 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Segala amal perbuatan berdasarkan niatnya., Sedangkan masing masing orang akan mendapatkan apa yang diniatkan nya"

Demikian potongan salah satu Hadist Arbain (40 Hadis) dalam kumpulan Hadits Arbain Karya Imam Nawawi.

Hadist ini menekankan  bahwa apapun yang dibuat oleh seseorang, sangat bergantung kepada niatnya. Supaya lebih jelas, niat dapat dimaknai motivasi, alasan berbuat dan sekaligus tujuan yang ingin di capai dari perbuatan itu. Dalam beberapa penjelasan hadist ini, disebut kan, sekalipun kualitas perbuatan itu baik namun jika tidak memiliki niat dan tujuan yang benar, maka nilainya menjadi sirna di mata Allah SWT.

Sebagai contoh, seseorang yang melaksanakan sholat berjamaah di Masjid, namun dengan niat biar di lihat baik oleh orang lain, maka Allah tidak akan memberi kan nilai pada perbuatan tersebut dan bahkan mereka akan mendapatkan dosa.

Demikian Islam yang memperhatikan niat. Sebab niat akan menentukan hasil sebuah kegiatan.

Dalam dunia perpolitikan saat ini, kita mengenal istilah "pencitraan" . Dengan memakai Syarah hadits diatas, maka pencitraan adalah salah satu contoh bagaimana sebuah upaya baik, kehilangan nilai, jika dilandasi keinginan untuk sekedar membangun popularitas atau tujuan lain selain mengupayakan kesejahteraan masyarakat.

Masalah Niat memang hanya Allah SWT yang tahu. Manusia biasa seperti kita sulit sekali untuk menilai apakah seseorang itu punya niat baik atau tidak. Tetapi manusia di berikan nurani oleh Allah SWT

Dengan nurani itu, mereka bisa merasakan mana yang tulus dan mana yang bulus.

Semoga kita bisa menjadi manusia tulus, sehingga Allah akan menganugerahkan kepada kita pemimpin yang tulus pula.

Amin...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun