Mohon tunggu...
Bachtiar Yunizel
Bachtiar Yunizel Mohon Tunggu... Administrasi - Sales Communication Coach

Founder Citra Reksa Tama Education & Business Event, Sales Communication Coach, Trainer lapangan para penjual Sang pembelajar menulis sejak 1993

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjual Berbicara atau Mendengar

22 September 2017   08:42 Diperbarui: 22 September 2017   08:48 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Banyak yang berdalih tidak bisa menjual karena tidak pandai berbicara. Adalah dua hal yang menarik dari dalih diatas. Pertama, hampir semua orang dewasa pasti bisa berbicara, kecuali mereka yang tuna rungu. Keduaapakah menjual itu merupakan seni berbicara...?

Menjual adalah transfer of trust. Menjual adalah bagaimana mentransfer kepercayaan kepada calon konsumen. Menjual adalah bagaimana memperoleh kepercayaan dari orang prospek yang belum, dikenal. Sehingga langkah awal menjual adalah bagaimana memperoleh kepercayaan dari orang yang belum anda kenal.

Proses ini dipastikan berawal dengan meraih kepercayaan dengan berkenalan. Maka mestinya pelajaran awal dari pelajaran tentang menjual adalah dengan pelajaran berkenalan. Nah.. bagaimana memperoleh kepercayaan calon konsumen untuk berkenalan.

Satu satunya cara yang direkomendasikan untuk memperoleh kepercayaan konsumen adalah dengan banyak mendengar. Tidak ada yang membuat lebih nyaman konsumen dengan banyak mendengarkan ceritanya. Sedangkan tidak ada hal yang lebih membosankan daripada mendengarkan cerita si penjual.

Kesimpulan ini mengajarkan kepada kita untuk berlatih mendengar karena itu akan membuat lawan bicara anda akan semakin percaya dengan anda. Saat anda sudah meraih kepercayaan calon konsumen anda, saat itu anda tidak perlu lagi menjual. Justru mereka akan berharap anda akan menjual kepada mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun