Dewasa ini, banyak sekali jenis kendaraan yang diluncurkan oleh para perusahaan-perusahaan penyedia produk otomotif internasional. Fenomena ini terjadi karena semakin tingginya tuntutan pasar akan kebutuhan otomotif sebagai kendaraan pribadi hingga hobi.
Semakin majunya sarana informasi juga menjadi salah pendukung untuk meningkatkan komsumsi pasar akan kebutuhan produk otomotif, teknologi informasi berperan didalam menyebarkan berbagai macam informasi secara luas tanpa batasan ke seluruh penjuru dunia yang memungkinkan para perusahaan penyedia produk otomotif saling berlomba didalam menyebarkan produk mereka dan selalu menciptakan inovasi baru didalam dunia otomotif.
Tingginya mobilitas masyarakat juga memiliki pengaruh tersendiri terhadap besarnya kebutuhan pasar akan otomotif. Di Yogyakarta sendiri, tercatat 206.658 unit mobil berjenis angkut penumpang yang beroprasi di wilayah DIY, data ini diterbitkan oleh Badan Pusat statistik provinsi DI. Yogyakarta.
Ini membuktikan bahwa masyarakat sudah mulai sangat bergantung sekali dengan produk-produk otomotif untuk memenuhi kendaraan pribadi hingga keperluan kantor.
Dengan banyaknya pembelian produk otomotif ini dapat menimbulkan permasalahan, yang sebenarnya permasalahan polusi udara yang sudah menjadi permasalahan lama seiring dengan meningkatnya teknologi dan daya beli otomotif. Gas buang yang sangat pekat dan berbahaya yang dihasilkan setiap kendaraan otomotif yang berpotensi merusak lapisan ozon bumi dan berakibat pemanasan global.
Pemanasan global yang diakibatkan penipisan lapisan ozon ini sudah menjadi focus masyarakat internasional sejak beberapa tahun belakangan, diperlukan kontrol khusus terhadap jumlah kendaraan otomotif dan inovasi dari perusahaan penyedianya untuk menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan.
Di Yogyakarta terdapat salah satu model transportasi tradisional namun masih dilestarikan oleh masyarakatnya, becak dan andong adalah contoh dari model transportasi tradisional yang masih sangat ramah lingkunan yang dapat di manfaatkan masyarakat luas secara bebas di Yogyakarta. Dibutuhkan kesadaran dari semua pihak agar permasalahan ini mampu memiliki solusi atau hanya alternatif lain demi menjaga keberlangsungan bumi.
