Mohon tunggu...
Yunita Ika
Yunita Ika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Budikdamber untuk Ketahanan Pangan dan Peluang Usaha di Tengah Pandemi Covid-19

9 Agustus 2021   14:59 Diperbarui: 9 Agustus 2021   15:55 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pati (05/08/2021), Pandemi covid-19 yang terjadi saat ini berdampak kepada perekonomian masyarakat, salah satunya menimbulkan krisis pangan. Banyak warga yang kehilangan pekerjaan hingga menurunnya penghasilan. 

Di tengah ancaman virus covid-19 yang masih tinggi, masyarakat harus dapat memenuhi kebutuhan konsumsi pangan yang memadai. Dengan kondisi ini, mahasiswa KKN Tim II Undip - Yunita Ika Erawati kenalkan Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) kepada warga RT 15 RW 3 Desa Winong, Kec. Pati, Kab. Pati.

Budikdamber ini cocok diterapkan oleh masyarakat khususnya bagi mereka yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri selama pandemi Covid-19. Budikdamber juga menjadi solusi potensial bagi budidaya perikanan dan pertanian di lahan yang sempit dengan penggunaan air yang lebih hemat. 

Budikdamber merupakan cara lengkap untuk budidaya ikan dan menanam sayur dalam satu media yang sama yaitu ember. Sehingga Budikdamber ini, dapat memberikan pengalaman baru untuk dijadikan peluang usaha baru warga Desa Winong di masa pandemi.

dokpri
dokpri

Pelaksanaan program kerja ini dilakukan melalui sosialisasi tentang budikdamber serta pelatihan pembuatan budikdamber dengan memberikan pengetahuan tentang apa itu budikdamber, alat dan bahan yang digunakan, cara pembuatan, cara perawatan ikan, cara penanaman kangkung, teknik pergantian air serta keuntungan budikdamber.

Pembuatan budikdamber dinilai cukup mudah karena hanya memerlukan alat dan bahan seperti ember 80 liter, gelas plastik, tang, kawat, arang batok kelapa, benih lele dan bibit kangkung. Ikan lele dapat dipanen dalam waktu sekitar 1,5 hingga 2 bulan masa pemeliharaan, sedangkan sayur kangkung dapat dipanen setelah pemeliharaan sekitar 2-3 minggu.

Ramijan, salah satu warga sangat antusias serta mengapresiasi adanya sosialisasi budikdamber ini. "selain untuk kesibukan dalam rangka stay at home juga bisa menambah pengetahuan, memperoleh hasil pangan dari ikan/sayur sebagai ketahanan pangan dari budikdamber ini" ujarnya.

Dengan dilaksanakannya program kerja tersebut, diharapkan dapat menginspirasi masyarakat Desa Winong yang ingin melakukan kegiatan usaha dengan mendapatkan hasil panen dengan cara efisien.

Penulis : Yunita Ika Erawati

DPL        : Ir. Sutrisno, M.P

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun