Mohon tunggu...
Yunita Dianaifth
Yunita Dianaifth Mohon Tunggu... Guru - PAI A1'19

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER (IAIN JEMBER)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pengertian dan Pemikiran Tokoh Aliran Realisme dalam Filsafat Pendidikan

9 April 2020   10:04 Diperbarui: 9 April 2020   10:25 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamualaikum Wr. Wb. 

Disini saya kembali akan membahas tentang dunia filsafat pendidikan, kali ini saya akan menjelaskan apa yang di maksud aliran realisme dan apa saja pemikiran tokoh aliran realisme dalam filsafat pendidikan, pertama saya akan menjelaskan apa sih yang dimaksud aliran realisme?? Nah, aliran realisme berasal dari bahasa latin yaitu realis yang artinya nyata, ada dan benar. Jadi realisme itu menggambarkan pengalaman setiap manusia secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, aliran ini berpendapat bahwasanya hakikat realitas adalah fisik dan rohani, dimana kedua hakikat itu saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. 

Aliran ini juga tidak mementingkan pikiran manusia atau ide-ide manusia karena menurut aliran ini pikiran manusia asalnya kosong atau yang disebut dengan tabularasa, apasih yang di maksud dengan tabularasa?? Tabularasa yaitu menganggap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), kosong tidak memiliki pengetahuan apapun dan yang memberikan pengetahuan itu adalah hasil pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya apa yang di rasakan oleh seorang siswa, tidak akan pernah dirasakan oleh orang yang bukan siswa. 

Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang pemikiran tokoh filsafat pendidikan aliran realisme, diantaranya:

1. Aristoteles

Aris Toteles berpandangan bahwa pengalaman itu bukanlah pengetahuan yang berupa bayangan belaka. Beliau berpendapat bahwa segala sesuatu itu tidak terletak pada keadaan benda, melainkan kepada pengertian keadaan bendanya tersebut yaitu ide. Namun ide-ide itu tidak terlepas pada kenyataan yang ada. Maksudnya meskipun benda - benda itu tidak ada yang memikirkan, benda itu tetap ada dan keberadaannya itu tidak ditentukan oleh akal pikiran. 

2. Johan Amos Comenius

Johan Amos Comenius berpandangan bahwa setiap manusia itu harus berusaha untuk mencapai tujuan. Dan beliau juga mengatakan bahwa pendidikan itu harus bersifat universal, seragam dan dimulai dari pendidikan yang lebih rendah,dan ini merupakan suatu kewajiban bagi setiap manusia. Jadi pendidikan itu sangat penting bagi setiap manusia untuk mencapai tujuan yang di inginkannya. 

3. William Mc Gucken

William Mc Gucken berpandangan bahwa tujuan hidup adalah tujuan pendidikan, jadi jika tidak ada tujuan hidup maka tidak akan ada juga tujuan pendidikan. Menurut beliau tujuan pendidikan untuk membesarkan diri, untuk hidup di dunia dan untuk tujuan akhir yang abadi. 

4. Francis Bacon 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun