Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Terima Kasih Telah Memilih Pulang

28 Agustus 2021   22:05 Diperbarui: 28 Agustus 2021   22:08 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika ada satu kemustahilan yang sejak dulu sering saya semogakan, itu adalah harapan untuk melihat kembali Ronaldo bermain di Old Trafford. Bahkan poster bergambar dirinya masih setia menempel di tembok saya selama bertahun-tahun lamanya, tepat di sebelah poster Manchester United. Seringkali pula saya masih membeli isi ulang tinta pulpen bergambar Ronaldo dan MU secara bersamaan. Berharap dirinya kembali. Bukan. Bukan kembali dengan berseragam putih ataupun BnW seperti televisi tabung tahun '90an, melainkan dengan jersey merah yang berlogo iblis di dada sebelah kiri, melesatkan gol di gawang tribun Streetford End lalu terdengar chants Viva Ronaldo yang dinyanyikan oleh penggemar dari tribun paling legendaris itu.

Musim panas tahun 2003 dalam laga Manchester United menghadapi Bolton, bocah kurus dengan sepatu putih duduk di bench, beberapa helai rambut depannya dicat warna pirang platina, sepertinya itu dicat secara asal karena tidak terlalu rapi layaknya tokoh Draco Malfoy dalam series Harry Potter.

Menit ke 61 sang Gaffer menarik Nicky But dari lapangan, posisi MU saat itu sedang unggul 1-0 berkat gol Ryan Giggs. Meskipun unggul satu gol, MU cukup kesulitan menghadapi perlawanan Bolton sampai 30 menit pertama Ronaldo menginjakkan rumput Old Trafford berhasil membantu MU unggul 4-0 saat wasit meniupkan peluit panjangnya.

Gaya tengil Ronaldo saat akan memasuki lapangan, aksi meliak-liuk dribble-nya di pertandingan, dan nomor keramat yang terpampang di punggungnya menghipnotis seluruh penonton di Theatre Of Dream. Pertunjukan nyata di panggung impian oleh bocah bernama lengkap Cristiano Ronaldo Do Santos Aveiro.

Kisah luar biasa itu berlanjut dengan awal mula perbandingan antara Ronaldo dan Messi mulai ramai diributkan. Apalagi saat Ronaldo baru dinobatkan sebagai peraih Ballon D'OR untuk pertama kali sepanjang karir sepakbolanya, kendati dia gagal mengeksekusi pinalti di final Liga Champions musim hujan 2008. Momen itu fans MU memang sedang ada di puncak kejayaan mereka, menyaksikan klubnya bolak-balik nampang di podium mengangkat trofi, deretan pemain terbaik mengisi ruang ganti, sampai nasib rival abadi yang begitu-begitu saja tidak ada kemajuan berarti. Bisa saya yakini jika yang baru pertama kali suka sepak bola tepatnya Liga Inggris di tahun-tahun itu akan langsung menjatuhkan hati pada klub merah asal Manchester. Dan setengah atau mungkin lebih dari jumlah mereka menyukai MU tak lain karena Ronaldo.

Namun sepak bola semakin menunjukkan kuasanya, Real Madrid yang saat itu sedang membangun proyek Galacticos periode awal langsung mempermanenkan nama Ronaldo menjadi pemain termahal dunia. Salah satu patah hati terbesar bagi fans sepak bola saat harus menyaksikan pemain klub yang mereka rawat dengan sepenuh hati harus pergi mengejar mimpinya bermain di negeri seberang.

Mereka pun terpecah menjadi dua divisi, antara si 'setia' dengan si 'ikut-ikutan.' Barangkali kata pengkhianat terlalu kasar untuk disematkan pada penggemar pemain seluarbiasa Ronaldo. Singkat cerita 'si anak emas' dilepas dan berganti julukan menjadi 'si anak hilang.'

Bersama Real Madrid Ronaldo mencapai puncak karirnya dengan raihan 4 trofi Liga Champions. Selama berseragam putih Los Blancos, Ronaldo sempat menceploskan gol ke gawang United dan menyingkirkan klub yang pernah mengasuhnya itu dari fase knock-out UCL.

Setelah puas menghabiskan masa emas di Santiago Bernabeu, Ronaldo kembali mencoba tantangan baru di Liga Italia. Fase grup Liga Champions tahun 2018 mempertemukan MU dengan Juventus di grup yang sama. Menandakan Ronaldo akan kembali bertemu klub yang pertama kali membesarkan namanya, dia bersua dengan jersey tim yang berbeda dari sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun