Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Northwest Derby: Same Place, Same Person, Just Different Time

25 Januari 2021   18:03 Diperbarui: 25 Januari 2021   18:08 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @mamchesterunited

Belum reda juga rasanya euforia kemenangan Manchester United pagi hari tadi. Sebuah tim yang tidak diunggulkan berhasil menggulingkan juara bertahan Premier League di kompetisi sepakbola tertua dunia, FA Cup.

Drawing putaran keempat yang diadakan beberapa minggu yang lalu sempat mengejutkan publik, itu karena ada laga yang dirasa terlalu dini untuk sekelas babak keempat FA Cup. Yap, Northwest Derby yang dikenal sebagai big match terpanas sedaratan Britania Raya kembali tersaji, setelah seminggu sebelumya kedua tim ini juga sudah bersua di pekan lanjutan Liga Inggris.

Tentu ada yang bahagia karena dimanjakan oleh tontonan seru dari sepakbola negeri Ratu Elizabeth ini, namun tak sedikit pula yang mengatakan ini final kepagian. Harusnya MU dan Liverpool dipertemukan paling tidak di semifinal atau perempat final.

Sebelum laga dimulai sudah banyak spekulasi tentang siapa saja yang akan lolos di babak ini. Ada yang menyebut Liverpool lah yang nantinya melaju ke putaran kelima. Bukan tanpa alasan, itu karena skuad asuhan Juergen Klopp cukup sering mengalahkan lawan dengan mudah meskipun tidak menurunkan pemain utamanya.

Adapula yang menganggap MU yang nantinya lolos, itu dilihat karena performa MU yang belakangan ini sangat memukau, bahkan mampu menjadi pemuncak klasemen.

Peluit kick-off dibunyikan oleh wasit. Di tengah hawa dingin yang menyelimuti kota kelahiran grup band Oasis, si Manchester Merah sedang berusaha untuk membalikkan keadaan timnya yang berlaga di babak keempat FA Cup. Gol yang disarangkan oleh Michael Owen cukup membuat pria berkebangsaan Skotlandia pusing, pasalnya dia harus memutar otak lebih keras untuk menerapkan strategi yang bisa menyingkirkan si musuh bebuyutan ini.

Hingga di penghujung waktu normal usai, tepatnya dua menit sebelum papan waktu menunjukkan angka 90, datanglah gol penyama kedudukan yang ditorehkan oleh striker utama United, Dwight Yorke namanya. Skor imbang yang awalnya banyak dikira akan berpotensi untuk lanjut ke babak tambahan waktu, atau bahkan adu pinalti.

Extra time? Adu pinalti? Dua hal macam apa itu? Darah pejuang tangguh khas Skotlandia seperti sudah mengalir di nadi sang Gaffer, pantang hukumnya untuk pasrah dengan hasil imbang tanpa berjuang sampai titik terakhir.

Kembali pada keputusan pria Skotlandia saat memasukkan pemain bernomor punggung 20 yang menjadi langkah sangat tepat. Tepat di menit ke-90, pemain bernomor punggung 20 tersebut mencatatkan namanya di papan skor. Gol telat yang menyudahi perlawanan Liverpool. Lupakan apa itu extra time dan adu pinalti. United sudah mengunci kemenangan untuk melaju ke putaran kelima FA Cup lewat comeback memukau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun