Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bukan MU Namanya Jika Tidak Mempersulit Diri Sendiri

3 Desember 2020   13:54 Diperbarui: 4 Desember 2020   03:00 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelandang Man United, Bruno Fernandes, bersama sang kapten, Harry Maguire, merayakan gol ke gawang West Bromwich Albion, Minggu (22/11/2020) dini hari WIB. (Foto: AFP/ALEX LIVESEY via kompas.com)

Pekan ke-5 fase grup Liga Champions baru saja usai dini hari tadi. Beberapa tim sudah memastikan kursinya di fase knock-out, namun adapula yang lebih memilih jalan anti-mainstream dengan menyabet tiket ke babak 16 besar di laga terakhir.

Seperti MU contohnya, anak-anak Manchester ini mendapatkan balas dendam dari PSG saat menjamu mereka di Old Trafford. Momen dimana seharusnya MU mampu mengunci kemenangan untuk lebih awal melaju lolos dari fase grup.

Hawa-hawa kekalahan sebenarnya sudah terendus sejak awal laga. Dimana nama Martial masuk lagi sebagai starter. Ini Mang Ole keknya perlu di rukiyah, sudah tau itu toko bangunan tiap main selalu nggak ngasih kontribusi masih aja dimainin, dia tuh macam anak yang kalo lagi tugas kelompok cuma setor nama. Beban doang.

Ternyata benar kawan-kawan, baru berjalan enam menit udah kebobolan duluan dari gol Neymar. Kerjasama antara Neymar dan Mbappe semalam memang paten kali, Gaes. Dapet bola di sudut sempit aja masih bisa dia jadiin gol. Beda dengan pemain depan MU yang gawang kosong masih suka eror tendangannya melenceng.

Tidak lama dari gol pertama, PSG kembali meneror lini belakang MU. Kali ini Alessandro Florenzi yang menembakkan bola dari jarak cukup jauh ke arah gawang. 

Gol? Kalo si Karius yang jagain di bawah mistar mungkin iya itu bakal jadi gol cakep. Tapi di sini kipernya adalah De Gea cuy, dia terbang melayang dan berhasil menepis bola dari Florenzi.

Setengah jam berlalu akhirnya United berhasil menyamakan kedudukan dengan tembakan keras Marcus Rashford dari luar kotak pinalti. Saya rasa, si Rashford ini memang nafsuan jika sudah ketemu PSG. 

Hobi sekali dia memberikan ancaman. Bola tersebut akhirnya sukses menjadi gol setelah berubah arah karena sebelumnya membentur kaki Danilo Pereira. Wah mantapp, kambek lagi kita ini, pasti. Udah pede duluan kan ye itu fans MU. Namun gol tambahan dari anak asuh Ole tidak kunjung datang sampai peluit babak pertama dibunyikan.

Sumber: Instagram @manchesterunited
Sumber: Instagram @manchesterunited

Perasaan tidak mengenakan kala melihat nama Martial di starting line up akhirnya terbukti. Belum lima menit memulai babak kedua, striker asal Perancis itu sudah membuat jengkel dengan membuang peluang emas. 

Si Rashford udah ngirim umpan enak ke dia yang lagi nongkrong di kotak pinalti tanpa pengawasan, harapannya biar bisa ngegolin yekan, eh ternyata masih saja tendangannya terbang diatas gawang. Itu kalo tadi yang ngasih umpan seorang Zlatan Ibrahimovic, udah ditampol tuh si Martial.

Ujung-ujungnya MU juga yang akhirnya kebobolan lagi, si kampret Marquinhos tiba-tiba ngegolin setelah dapet umpan dari Abdou Diallo. Emosi dah tuh fans MU, mulai panas dan jarinya gatel buat maki-maki Ole. Woelah itu anak-anak maen dah pada ngampas masa nggak ada pergantian pemain sih, siapa kek masukin buat ubah strategi dan bisa kambek. Begitulah kira-kira celotehan fans MU yang mulai kesel. 

Makin panas lagi pas Fred akhirnya di kartu merah. Tuhkan bener, harusnya tarik keluar dulu itu orang buat diganti sebelum diusir wasit. Memang sih si Fred itu bisa menghentikan pergerakannya Neymar, tapi inget lah itu manusia sebelumnya udah dapet kartu kuning, ditambah orangnya gampang emosian dan senggol bacok macem cewe PMS.

Unggul jumlah pemain, PSG udah pede tuh menekan ruang gerak United. Sementara Ole malah panik, layaknya orang panik kan ya apapun bisa dilakukan. 

Dia yang panik liat Fred kena red card ditarik keluar lah itu si Rashford, Martial, Cavani sama AWB. Diganti dengan Pogba, Greenwood, VDB sama...Ighalo. 

Iya, Ighalo tau nggak. Mungkin nih ye kalo aja itu Ole lagi nggak panik, cukup tarik keluar si Martial yang nggak berguna itu sama Bruno yang kecapean karena diforsir mulu tenaganya. Masukin dah pemain yang punya tipikal pelari dan kreatif. Tapi, yaudah lah ya. Suka-suka Ole saja, namanya orang panik kan.

Pinternya PSG ini mereka bisa memanfaatkan kelemahan MU yang bermain dengan sepuluh orang. Laga udah mau kelar, masih sempet-sempetnya si Neymar pake acara ngegolin segala, ambyar udah.

Kekalahan menghadapi PSG di Old Trafford bukanlah yang pertama bagi MU, sebelumnya Les Parisiens sudah pernah mengalahkan United di leg pertama pada babak 16 besar UCL, saat itu status Ole masih jadi caretaker. Masih disayang-sayang tuh sama fans MU. Beda dengan sekarang yang tiap kalah selalu panen hujatan.

Saat ini antara MU, PSG dan Leipzig mengoleksi poin yang sama, yaitu 9 poin. Penentuan kelolosan mereka pun juga ditentukan di laga terakhir fase grup. Jika dilihat dari head to head, untuk mengulang keajaiban semifinal, RB Leipzig harus mengalahkan MU di laga selanjutnya. Kalau MU yang mau lolos, sudah menjadi hak paten mereka harus menang di laga penghabisan tersebut.

Buang-buang peluang lolos juga bukan pertama kalinya dilakukan oleh MU. Masih pada inget nggak klean musim lalu? Yang sebenarnya MU bisa nyalip Chelsea buat lolos di Champions League sejak bulan Januari, tapi kelolosan malah ditentukan di laga terakhir Premier League.

Nah, kasusnya sama seperti yang terjadi sekarang. Walaupun masuk di grup neraka, sejak awal MU sudah punya kesempatan besar untuk lolos lebih dulu, eh laga ketiga malah kalah lawan klub juru kunci. Belum lagi di laga semalam, dimana MU hanya butuh satu poin saja untuk memastikan tempat beradu pandang dengan Bayern Munchen di babak knock-out,  malah berakhir diayam-ayamin sama klub kemaren sore.

Ampun deh emang kalo liat tingkah si Setan Merah. Dikasih kesempatan lolos lebih dulu malah ngampas, dengan dalih kalau ada yang susah kenapa harus menempuh cara yang mudah? Begitu kan ya? Dasar odading Mang Ole.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun