Mohon tunggu...
Yunita Devika Damayanti
Yunita Devika Damayanti Mohon Tunggu... Jurnalis - Football, Music, Books, Foods.

Pelajar paruh waktu yang mencintai sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Homegrown Player, Regulasi yang Sering Terlupakan di Premier League

19 November 2020   09:18 Diperbarui: 19 November 2020   13:21 2658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Instagram @england

Sebagai fans Manchester United saya cukup bisa untuk sombong kepada fans PL yang lain, karena MU selalu bergelimang pemain dengan label homegrown. Musim dingin tahun lalu saja Mason Greenwood tidak didaftarkan dalam skuad PL.

Regulasi ini cukup memberikan dampak positif kepada timnas Inggris sendiri. Ya walaupun masih sering ngampas di fase gugur. Namun, progres mereka cukup meningkat. 

Bayangkan setelah 28 tahun Inggris akhirnya kembali merasakan semifinal Piala Dunia. Setahun sebelumnya timnas junior mereka di U-19 berhasil menjuarai Piala Eropa dan Piala Dunia untuk level U-20.

Layaknya Yin dan Yang, tidak selamanya regulasi baik itu sempurna, selalu ada celah di dalamnya. Adanya kewajiban memasukan pemain homegrown juga mempengaruhi market value si pemain itu sendiri. Bisa kita lihat betapa tidak ada akhlaknya klub medioker saat menjual pemain mereka ke sesama klub Premier League. Muahal ga ketulungan, Jhon.

Finansial yang kuat antar klub Inggris juga berpengaruh sih, jadi mereka tidak seperti Ajax atau Dortmund yang mendapatkan penghasilan besar dari penjualan pemain bintangnya. Mereka cukup mampu secara materi sehingga tidak perlu sampai menjual pemain.

Aturan delapan pemain sejauh ini masih bertahan, pernah pada tahun 2015, Greg Dyke, yang saat itu menjabat sebagai Ketua FA mencanangkan rencana untuk menambah pemain homegrown yang tadinya 8 menjadi 12. 

Bayangkan jika rencana itu beneran terjadi.

Bagi MU yang tiap tahun selalu menurunkan pemain akademi dan mempunyai presentasi homegrown tertinggi di lima liga top Eropa mungkin tidak terlalu bermasalah, namun bagi si adik tiri, Manchester City, jelas akan membuat mereka kelimpungan tidak karuan, ya tau sendiri lah mereka meski memiliki akademi yang bagus namun sudah terlanjur nyaman dengan yang impor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun