Mohon tunggu...
Yunika Umar
Yunika Umar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

mengamati segala yang bisa diamati dan diambil hikmahnya,:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemandangan Menarik di Bawah Jembatan Layang

24 Maret 2010   12:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:13 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari minggu kemarin saya menjemput Bapak saya di Bandara Soekarno-Hatta. Seperti biasa, dari rumah saya lewat Tomang dan berbelok ke arah Mal Taman Anggrek, lurus mengikuti jalan Profesor Doktor Latumeten hingga di perempatan Pluit baru saya belok ke kiri ke arah bandara. Lumayan mengirit Rp 6500 lagipula jalanan tidak macet. Tapi ternyata hari itu saya salah ambil jalur disaat menuju jalan jembatan dua dan jalan jembatan tiga flyover (saya dapat nama ini dari google maps setelah dua hari berpikir nama area tersebut), karena trotoar pembatas dan tanpa penunjuk jalan yang jelas atau mungkin saya tidak membacanya karena keasikan ngebut, saya mengambil jalur kiri. Walhasil dua perempatan dengan lampu merah tak terhindarkan karena tidak ada cara untuk mengambil jalur kanan yang dibatasi oleh pemisah jalan tanpa sela. Ternyata kesalahan ini menghasilkan suatu berkah tersendiri. Saya baru tahu kalau di daerah ini, di kolong bawah Jembatan Tiga flyover (bingung kan ada kata jembatan dan flyover? Tapi daerah ini memang namanya Jembatan Dua dan Jembatan Tiga), lampu merah kedua, tiang-tiang penyangga tersebut di gambar grafiti entah oleh siapa. Tapi saya yakin, mereka mendapat izin untuk menggambar tiang penyangga tersebut. Wong gambarnya bagus dan apik seperti gambar yang saya sertakan di tulisan ini. Hanya sudut pengambilan gambarnya enggak bagus, harap maklum, diambil dari dalam mobil dengan takut-takut saat lampu merah, takut ditodong,:( Gambar pertama, gambar informasi nomor telepon dan nomor sms polisi. Ini cara yang cukup efektif untuk mensosialisasikan nomor tersebut terlepas dari dijawab atau tidaknya telepon dan sms tersebut. Mau enggak mau, bagi yang sering lewat disitu, hapal luar kepala dengan nomor-nomor yang tertera. Gambar yang kedua adalah iklan beras pulen. Jujur, gambarnya menyejukkan mata. Pemilihan warna dan gambarnya sangat tepat di tengah panasnya suhu kota jakarta dan polusi yang cukup mengganggu terutama bagi pengendara motor dan pejalan kaki. Gambar tersebut langsung kena kepada target sasaran, rakyat yang tidak bisa lepas dari bahan makanan pokok bernama beras. Banyak beras yang tersedia di pasaran dan untuk menarik lebih banyak pembeli, target audience juga harus diperluas. Saya sangat berharap, semoga gambar grafiti di bawah jalan layang seperti ini digalakkan disetiap sudut kota Jakarta. Iklan seperti ini jauh lebih aman, enggak perlu kuatir akan adanya angin puting beliung atau tiang roboh. Biaya untuk pemasangan iklan pun bisa digunakan untuk merawat jalanan/jembatan tersebut dari lobang-lobang yang mengganggu keselamatan pemakai jalan. Gambar yang indah dan lucu tersebut pun bisa menjadi ajang melepas mata yang lelah saat menjadi korban kemacetan di Jakarta. Ternyata segala sesuatu kalau disikapi dengan positif, akan ada hal-hal yang tak terduga kita dapati. Seperti halnya salah jalur yang saya alami dan berakibat pada munculnya ide untuk berbagi sedikit kepada Kompasianers dan tersenyum melihat keindahan di bawah jembatan layang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun