Mohon tunggu...
Yun
Yun Mohon Tunggu... Guru - Terimakasih

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berkenalan dengan Lupus dan Tantangan yang Dihadapi pada Masa Pandemi

31 Agustus 2021   10:31 Diperbarui: 31 Agustus 2021   13:00 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (Foto: www.instagram.com/selenagomez)

Lupus Eritematosus Neonatal merupakan suatu gejala langka dimana auto-antibodi dari sang ibu dapat berpengaruh pada janin yang dikandungnya. Sehingga ketika bayi lahir akan muncul gejala seperti ruam pada kulit, gangguan hati atau jumlah sel darah yang rendah. Tetapi biasanya gejala ini akan menghilang dengan sendirinya setelah bayi menginjak usia 6 bulan.

Berbicara mengenai lupus ternyata penyanyi sekaligus aktris ternama Selena Gomez merupakan penyintas Lupus. Selena mengumumkan bahwaa ia menderita lupus sejak tahun 2015 silam, dan pada tahun 2016 membatalkan sisa jadwal konser tour-nya karena komplikasi lupus yang ia derita menyebabkan gangguan kecemasan dan depresinya bertambah.

Meskipun demikian, Selena tidak menyerah dan terus berjuang melawan lupus. Pada tahun 2017 silam ia menerima transplantasi ginjal dari teman baiknya dan mengunggah momen tersebut di instagram miliknya.

 (Foto: www.instagram.com/selenagomez)
 (Foto: www.instagram.com/selenagomez)

                                                                                

Tapi ternyata tidak hanya Selena Gomez, penyanyi terkenal seperti Toni Braxton dan Kelle Bryan juga merupakan odapus dan berjuang dengan lupus yang dideritanya.

Masih tentang perjuangan, seperti yang kita ketahui bahwa saat ini Indonesia juga tengah berjuang untuk melawan pandemi Covid-19. Hal tersebut tentunya tidak berbeda dengan odapus. 

The World Lupus Federation melakukan survei global dan mendapatkan lebih dari 6.000 responden dari 85 negara. Hasil survei tersebut menunjukkan adanya penurunan akses perawatan lupus selama 3 bulan terakhir.

Penyebabnya sendiri cukup kompleks, mulai dari kondisi keuangan dimana pada masa pandemi ini banyak penduduk yang mengalami dampak pada aspek ekonomi, kesulitan mendapatkan obat karena adanya pembatasan dan stock obat yang terbatas, dan kekhawatiran akan terpapar Covid-19. 

Akibatnya, tidak sedikit odapus yang menunda maupun menghentikan pengobatan sementara pada masa pandemi ini.

Di sisi lain kecemasan odapus ada pada aspek vaksinasi Covid-19. Dilansir dari CNN Indonesia, survei yang dilakukan pada laman World Lupus Day menunjukkan sebanyak 75% responden khawatir akan efek samping vaksin dan efek pengobatan lupus apabila dipadukan dengan vaksin Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun